Mohon tunggu...
Bunda Istvan
Bunda Istvan Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ibu dari 1 anak yg hanya seorang ibu rumah tangga yg ingin memperbanyak sahabat dan teman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Desa Rangkat ECR 83#

27 Januari 2011   04:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:09 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sore itu lina hanya duduk terdiam merasakan dingin

rupanya lina belum terbiasa dengan cuaca disini

gerimis yg seakan tak kunjung henti membuatku malas

entah kenapa secangkir kopi hangat terasa nikmat menjadi

teman pengusir dingin. huuufft udara yg lembab berkabut

seakan sanggup membekukan kepalaku dengan seutuhnya

dan dalam kebekuan ini lina sempat berfikir kenapa lina ada disini

di tempat yang baru,tempat tinggal yg penuh dengan asah,asih,asuh dan persahabatan

sekarang aku tak sanggup tuk mengingat sudah berapa pekankah

lina tinggal disini, yg ku tau sudah beberapa orang penduduk

yg sudah ku kenal dari ramah dan santun mereka

lalu pandanganku kabur memandang lampu Neon di ujung tiang

tersentak ku tersadar oleh suara orang yg memanggilku dari belakang

"oh.. ternyata mommy" gumamku. yah dialah bu kades,

dengan nada pelan dia menanyakan keadaanku dan melihat ku yg sedari tadi berdiam diri

akhirnya dia mengajakku keliling desa rangkat yang sangat lina cintai sekarang ini .

Inilah tempat tinggalku yang sekarang ......

Air pancuran yang turun dari kaki gunung
Beriak gemericik bak nyanyian alam
Burung bangau putih berdiri di sungai kecil
Melantunkan syair kedamaian

Sayup terdengar seruling anak gembala
Terduduk manis di bawah rindang pepohonan
Sembari menikmati hembusan angin
Yang menyapu kulit dan tubuhnya

Hmm..... begitu indahnya lukisan alam pedesaan
Dimana banyak orang yang menikmati
Aku pun tak kuasa mengingkari hati
Tuk nikmati lukisan alam yang tercipta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun