Mohon tunggu...
Musafir
Musafir Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Literasi

Jalan Kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bom Atom yang Dijatuhkan di Nagasaki Tewaskan Dua Pertiga Umat Katolik di Kota Itu 78 Tahun Lalu

12 Agustus 2023   21:00 Diperbarui: 13 Agustus 2023   13:05 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, pada tahun 1865 "Pastor [Bernard] Petitjean menemukan 'Gereja klandestin' ini, yang diberitahukan kepadanya setelah mereka memastikan bahwa dia membujang, bahwa dia berbakti kepada Maria, dan bahwa dia mematuhi Paus Roma, dan dengan demikian kehidupan sakramental dapat dilanjutkan secara teratur," lanjut Biffi.

Hampir 20 tahun kemudian, pada tahun 1889, "kebebasan beragama sepenuhnya diproklamirkan di Jepang, dan semuanya berkembang pesat".

"Pada tanggal 15 Juni 1891, Keuskupan Nagasaki didirikan secara kanonik, yang pada tahun 1927 menyambut Uskup [Januarius] Hayasaka sebagai Pastor, yang merupakan uskup Jepang pertama dan ditahbiskan secara pribadi oleh Pius IX. ... [Pada] tahun 1929, dari 94.096 umat Katolik Jepang, sekitar 63.698 berasal dari Nagasaki," kata kardinal itu.

Artinya, 16 tahun sebelum bencana atom (kehilangan banyak nyawa), lebih dari 63.000 umat beriman tinggal di Nagasaki.

Setelah ringkasan singkat Katolik di kota ini, kardinal menulis: "Kita dapat berasumsi bahwa bom atom tidak dijatuhkan secara sembarangan. 

Oleh karena itu pertanyaannya tidak dapat dihindari: Bagaimana ini dipilih untuk kuburan kedua, di antara semuanya, tepatnya kota Jepang di mana Katolik, selain memiliki sejarah yang paling mulia, paling tersebar luas dan ditegaskan?

Sumber: Kantor Berita Katolik dan Diterjemahkan oleh Isto Santos.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun