Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bisakah Melupakan KDRT, Bagaimana Cara Mengatasi?

16 Agustus 2024   08:22 Diperbarui: 16 Agustus 2024   08:30 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Korban KDRT susah memaafkan lalu melupakan karena trauma (dokpri, gambar AI diolah dengan canva)

Rudi, seorang pekerja kantor, sering mengalami kekerasan emosional dari istrinya. Istrinya sering merendahkan, mengkritik, dan memanipulasi Rudi secara psikologis. 

Rudi merasa tertekan dan tidak memiliki harga diri karena perlakuan tersebut, namun ia merasa sulit untuk mencari bantuan karena stigma terkait laki-laki yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga.

Bagaimana Cara Mengatasi Kekerasan dalam Rumah Tangga?

1. Pendidikan dan Kesadaran

 Meningkatkan kesadaran tentang tanda-tanda kekerasan dan hubungan yang sehat sangat penting. Pendidikan tentang hak-hak individu dan sumber daya yang tersedia dapat membantu individu mengenali dan melawan kekerasan.

2. Dukungan Hukum

Pemerintah dan lembaga hukum perlu menerapkan undang-undang yang melindungi korban KDRT. Penegakan hukum yang efektif dan sistem peradilan yang responsif dapat memberikan perlindungan dan keadilan bagi korban.

3. Layanan Konseling dan Psikologis

 Menyediakan layanan konseling untuk korban dan pelaku kekerasan dapat membantu mengatasi dampak emosional dan psikologis dari kekerasan. Program rehabilitasi untuk pelaku juga penting untuk mengubah pola perilaku mereka.

4. Membangun Jaringan Dukungan

Memfasilitasi kelompok dukungan bagi korban KDRT dan memberikan informasi tentang tempat perlindungan, layanan kesehatan, dan konseling dapat membantu mereka mendapatkan bantuan yang diperlukan.

5. Kampanye Kesadaran Publik 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun