Kesulitan ekonomi dan stres yang tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya kekerasan. Ketika seseorang merasa tertekan atau frustrasi karena masalah finansial atau pekerjaan, mereka mungkin melepaskan kemarahan mereka dengan cara kekerasan terhadap anggota keluarga.
4. Kekurangan Pendidikan dan Kesadaran
 Kurangnya pengetahuan tentang hubungan yang sehat dan hak-hak individu dapat memperburuk masalah. Tanpa pendidikan yang memadai, seseorang mungkin tidak menyadari bahwa tindakan mereka adalah bentuk kekerasan.
5. Pengaruh Budaya dan Sosial
Beberapa norma budaya atau sosial mungkin memperbolehkan atau bahkan menganjurkan perilaku kekerasan. Misalnya, pandangan bahwa salah satu gender harus dominan dapat menyebabkan terjadinya KDRT.
Contoh Kasus KDRTÂ
Kasus 1: Kasus Kekerasan Fisik
Siti, seorang ibu rumah tangga di sebuah kota besar, mengalami kekerasan fisik secara rutin dari suaminya. Suaminya sering memukul, menendang, dan menarik rambutnya ketika marah.Â
Siti merasa terjebak karena ancaman suaminya akan menceraikannya dan mengambil hak asuh anak-anak mereka.Â
Ketidakmampuan Siti untuk berbicara dan mencari bantuan akibat ketergantungan finansial semakin memperburuk situasi.
Kasus 2:Â Kekerasan Emosional