Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengapa Waktu Kecil Hidup Tanpa Smartphone Tidak Masalah?

14 Agustus 2024   07:16 Diperbarui: 14 Agustus 2024   16:07 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan dan pembelajaran interaktif (Gambar AI diolah dengan canva)

Menulis di Kompasiana dan ingin dapat K reward? Salah satu syarat nya mencantumkan nomor gopay di akun. Mungkinkah tanpa smartphone?

Sekarang identitas kependudukan digital mulai diberlakukan. Salah satu syarat nya mempunyai akun email dan smartphone. Bisakah kita hidup tanpa smartphone?

Pengin berpergian menggunakan kereta, Jika ingin lebih mudah harus menginstal aplikasi menggunakan smartphone. Begitu juga dengan pesawat. Bahkan bus jarak jauh juga begitu.

Mungkinkah kita hidup tanpa smartphone?

"Nomor hape, Ibu?"

Teller sebuah bank ternama bertanya pada nasabah di hadapannya. Saya sedang antre menunggu giliran untuk penggantian kartu ATM yang kadaluarsa.

Sebenarnya ada aplikasi digital yang memanfaatkan hape untuk bertransaksi. Tapi bagi saya kartu ATM masih perlu, karena saat hape tanpa pulsa, lowbat, hilang, tertinggal, tentunya kartu ATM masih menjadi pilihan untuk bertransaksi.

"Saya tidak punya nomor hape, Bu!" Jawab si Ibu sambil tersenyum. 

Sang teller terkejut. "Hari gini nggak punya hape?" Mungkin itu yang terlintas di kepala teller meski ekspresi terkejutnya berangsur ke ekspresi normal. 

"Lha saya buat apa, tidak pernah telepon siapa-siapa!" Sang teller dan supervisor yang ada di dekat nya berpandangan.

"Sebaiknya punya, Bu. Soalnya sekarang sangat banyak manfaat nya!" Sang supervisor menyarankan. Tapi si Ibu yang sedang mengurusi deposito nya kekeuh tak mau memanfaatkan smartphone. Petugas bankpun tidak memaksa.

Memangnya kenapa kalau tidak memanfaatkan smartphone. Dan kenapa kalau memanfaatkan?

Bagaimana Hidup Tanpa Smartphone di Era Digital?(Sumber : AI diolah dengan canva)
Bagaimana Hidup Tanpa Smartphone di Era Digital?(Sumber : AI diolah dengan canva)

Mengapa Waktu Kita Kecil Tanpa Smartphone Tetap Baik-Baik Saja?

Dalam beberapa dekade terakhir, smartphone telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita. Tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sumber informasi, hiburan, dan platform sosial.

Namun, jika kita menengok ke belakang, kita akan ingat masa kecil kita yang sangat berbeda. Masa indah ketika gen X, Y, baby boomers tumbuh tanpa kehadiran smartphone, dan kita tumbuh bahagia apa adanya.

Coba kita menengok ke belakang, masa tanpa smartphone yang mungkin mulai terlupakan. Saat itu ditandai dengan :

1. Kehidupan Sosial yang Lebih Autentik

Sebelum adanya smartphone, interaksi sosial terjadi secara langsung. Anak-anak dan remaja menghabiskan waktu bersama teman-teman mereka dengan bermain di luar rumah, bersepeda, atau mengunjungi satu sama lain.

Ini memungkinkan kita untuk membangun hubungan yang lebih mendalam dan autentik. Tanpa gangguan notifikasi dan media sosial, komunikasi langsung membantu memperkuat ikatan emosional dan keterampilan sosial.

Pengalaman ini membantu kita belajar cara membaca bahasa tubuh, memahami nuansa komunikasi, dan merasakan kepuasan dari interaksi tatap muka.


 2. Peningkatan Kreativitas dan Imajinasi

Ketiadaan smartphone juga berarti bahwa saat  anak-anak, kita harus bergantung pada imajinasi kita sendiri untuk menciptakan hiburan.

Apa yang bisa dilakukan?

Bermain di luar rumah, membuat permainan dengan barang-barang yang ada, atau bahkan menciptakan cerita dan dunia fiksi menjadi kegiatan kreatif yang umum. 

Tanpa akses ke permainan digital atau aplikasi yang sudah jadi, kita belajar untuk menciptakan kesenangan sendiri.

Memanfaatkan sumber daya yang terbatas, tapi merangsang kreativitas dan kemampuan berpikir kritis.


3. Keterampilan Hidup dan Kemandirian

Sebelum ada smartphone, kita harus berusaha mencari informasi atau menyelesaikan masalah sendiri. 

Misalnya, jika ingin mengetahui sesuatu, kita harus bertanya kepada orang dewasa atau mencari di perpustakaan.

Ini mengajarkan keterampilan pencarian informasi dan kemandirian. Selain itu, kita juga belajar mengatasi kebosanan tanpa bergantung pada perangkat digital untuk hiburan, yang memperkuat ketahanan mental dan kemampuan untuk mengatasi tantangan.

4. Kualitas Waktu Keluarga

Tanpa gangguan dari smartphone, kebersamaan keluarga cenderung lebih terfokus dan berkualitas.

 Makan malam bersama, perjalanan keluarga, atau bahkan sekadar berbicara di ruang tamu menjadi kesempatan berharga untuk memperkuat ikatan keluarga, tidak  ada yang asyik bermain smartphone.

Ketiadaan perangkat digital memungkinkan keluarga untuk terlibat dalam percakapan yang lebih mendalam dan pengalaman bersama yang lebih berarti, tanpa distraksi dari notifikasi atau media sosial.

Pendidikan dan pembelajaran interaktif (Gambar AI diolah dengan canva)
Pendidikan dan pembelajaran interaktif (Gambar AI diolah dengan canva)
5. Pendidikan dan Pembelajaran Alternatif

Sebelum ada smartphone, sumber utama informasi dan pembelajaran berasal dari buku, guru, dan pengalaman langsung. 

Kita biasanya mengandalkan perpustakaan, buku teks, dan eksperimen praktis untuk belajar. Ini mendorong kita untuk lebih aktif mencari pengetahuan dan mengeksplorasi topik dengan cara yang lebih mendalam.

 Dengan tidak adanya akses cepat ke internet, proses belajar menjadi lebih terfokus dan sering kali lebih menyeluruh.


6. Pengembangan Keterampilan Sosial dan Emosional

Tanpa kehadiran smartphone, anak-anak belajar bagaimana mengelola emosi mereka dalam situasi sosial secara langsung. 

Kita belajar untuk menghadapi konflik, merespons berbagai situasi sosial, dan mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang lebih sehat.

Interaksi langsung membantu mereka mengembangkan empati dan keterampilan komunikasi yang esensial, yang kadang-kadang dapat terabaikan dalam interaksi digital.


 7. Kesehatan dan Kesejahteraan

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan smartphone yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik. 

Anak-anak yang tumbuh tanpa smartphone biasanya mengalami lebih sedikit masalah terkait dengan gangguan tidur, kecemasan, dan ketergantungan digital.

Kegiatan fisik yang lebih banyak dan waktu di luar rumah yang lebih banyak berkontribusi pada kesehatan fisik yang lebih baik, sementara kurangnya paparan media sosial dapat mengurangi risiko masalah kesehatan mental.

8. Waktu Luang yang Produktif

Tanpa smartphone, anak-anak cenderung menghabiskan waktu luang mereka dengan cara yang lebih produktif.

Mereka mungkin terlibat dalam hobi, olahraga, atau kegiatan kreatif yang tidak memerlukan teknologi. Waktu luang ini sering digunakan untuk mengembangkan keterampilan baru atau mengejar minat yang memperkaya pengalaman hidup mereka. 

Aktivitas ini tidak hanya memberikan manfaat langsung tetapi juga membentuk karakter dan kebiasaan positif.

Suasana makan tapi asyik dengan smartphone masing-masing ( Gambar AI diolah dengan canva)
Suasana makan tapi asyik dengan smartphone masing-masing ( Gambar AI diolah dengan canva)
9. Ketergantungan dan Kebiasaan Teknologi

Salah satu alasan mengapa waktu kita kecil tanpa smartphone terasa lebih baik adalah karena kita tidak terjebak dalam ketergantungan teknologi. 

Anak-anak yang tumbuh tanpa perangkat digital cenderung mengembangkan kebiasaan yang lebih seimbang dan sehat.

Mereka tidak terbiasa dengan kebutuhan konstan untuk terhubung atau mendapatkan pembaruan, yang memungkinkan mereka menikmati kegiatan sehari-hari dengan lebih penuh perhatian dan kepuasan.


 10. Memori dan Pengalaman yang Lebih Kuat.

Akhirnya, banyak orang dewasa yang merasa bahwa mereka memiliki kenangan yang lebih kuat dan pengalaman yang lebih berkesan dari masa kecil mereka yang bebas dari smartphone.

Tanpa distraksi digital, mereka dapat sepenuhnya terlibat dalam aktivitas dan hubungan mereka. Kenangan tersebut cenderung lebih jelas dan lebih bermakna karena mereka dibentuk dari pengalaman langsung dan interaksi nyata.

Smartphone membuat interaksi langsung seolah tak berguna (gambar AI diolah dengan canva)
Smartphone membuat interaksi langsung seolah tak berguna (gambar AI diolah dengan canva)

Kesimpulan

Waktu kita kecil tanpa smartphone membawa banyak manfaat yang mungkin tidak selalu kita sadari di era digital ini.

Kehidupan sosial yang lebih autentik, peningkatan kreativitas, kemandirian, dan kualitas waktu keluarga adalah beberapa aspek positif dari masa lalu yang dapat kita hargai dan pelajari. 

Meskipun teknologi modern menawarkan banyak kemudahan, mengingat dan menghargai pengalaman masa lalu kita dapat membantu kita menciptakan keseimbangan yang lebih sehat dan memuaskan dalam kehidupan kita saat ini.

Dengan melibatkan diri dalam kegiatan yang memperkuat keterampilan sosial, kreativitas, dan kesehatan, kita dapat menikmati manfaat dari kedua dunia sekaligus. Memanfaatkan teknologi sambil menjaga nilai-nilai yang membuat masa kecil kita begitu berharga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun