Mengapa Waktu Kita Kecil Tanpa Smartphone Tetap Baik-Baik Saja?
Dalam beberapa dekade terakhir, smartphone telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita. Tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sumber informasi, hiburan, dan platform sosial.
Namun, jika kita menengok ke belakang, kita akan ingat masa kecil kita yang sangat berbeda. Masa indah ketika gen X, Y, baby boomers tumbuh tanpa kehadiran smartphone, dan kita tumbuh bahagia apa adanya.
Coba kita menengok ke belakang, masa tanpa smartphone yang mungkin mulai terlupakan. Saat itu ditandai dengan :
1. Kehidupan Sosial yang Lebih Autentik
Sebelum adanya smartphone, interaksi sosial terjadi secara langsung. Anak-anak dan remaja menghabiskan waktu bersama teman-teman mereka dengan bermain di luar rumah, bersepeda, atau mengunjungi satu sama lain.
Ini memungkinkan kita untuk membangun hubungan yang lebih mendalam dan autentik. Tanpa gangguan notifikasi dan media sosial, komunikasi langsung membantu memperkuat ikatan emosional dan keterampilan sosial.
Pengalaman ini membantu kita belajar cara membaca bahasa tubuh, memahami nuansa komunikasi, dan merasakan kepuasan dari interaksi tatap muka.
 2. Peningkatan Kreativitas dan Imajinasi
Ketiadaan smartphone juga berarti bahwa saat  anak-anak, kita harus bergantung pada imajinasi kita sendiri untuk menciptakan hiburan.
Apa yang bisa dilakukan?
Bermain di luar rumah, membuat permainan dengan barang-barang yang ada, atau bahkan menciptakan cerita dan dunia fiksi menjadi kegiatan kreatif yang umum.Â
Tanpa akses ke permainan digital atau aplikasi yang sudah jadi, kita belajar untuk menciptakan kesenangan sendiri.
Memanfaatkan sumber daya yang terbatas, tapi merangsang kreativitas dan kemampuan berpikir kritis.