Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Klepu Jayandaru, Rekomendasi Desa Wisata dan Budaya yang Unik dan Eksotik

20 Juli 2024   14:36 Diperbarui: 20 Juli 2024   14:53 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paket 3 : Live in dengan lama kegiatan 2 hari 1 malam (dokpri)

Desa Klepu, rekomendasi desa wisata dan budaya yang cantik.

Sabtu dan Minggu lalu, 13-14 Juli 2024 Saya dan suami bersama komunitas Camper Van Indonesia mengikuti acara Festival Camp dan Budaya Grebeg Suro Ponorogo 2024 yang dilaksanakan di Desa Klepu, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Awalnya agak pesimis saat menuju lokasi karena ternyata kami menempuh rute yang salah, sehingga harus melintasi Medan yang berat, menanjak dan turunan ekstrim dengan kondisi jalan belum beraspal.

Tapi saat pulang dan mendapat panduan jalan yang benar, ternyata rutenya cukup mudah dan lancar, dengan kondisi jalan yang sudah sepenuhnya beraspal.

Desa Klepu yang memakai nama Klepu Jayandaru untuk mempromosikan pariwisata nya membuat saya terpesona. Keindahan dan keasrian alamnya, sekaligus budayanya telah mencuri hati saya. Desa ini layak menjadi rekomendasi desa wisata.

Sebagai rekomendasi desa wisata dan budaya, Desa Klepu mempunyai 3 paket wisata.

Paket wisata di rekomendasi desa wisata Klepu Jayandaru(dokpri)
Paket wisata di rekomendasi desa wisata Klepu Jayandaru(dokpri)

Paket wisata desa Klepu minimal peserta 10 orang dengan biaya 105 ribu rupiah sampai 285 ribu rupiah, tergantung paket yang diambil.

Paket yang ditawarkan adalah:

Paket 1.

Half day dengan paket kegiatan 4-5 jam

Paket 1. Half day, 4-5 jam(dokpri)
Paket 1. Half day, 4-5 jam(dokpri)

Paket ini sudah meliputi :

-welcome drink(wisata kuliner)

-welcome dance(wisata budaya)

-Sobo sawah/kandang/alas

-makan 1x

-snack 1x

-outbond

-transportasi Pajero di lingkungan paket wisata.

- kunjungan ke pusat oleh-oleh.

Peserta minimum 10 orang, dengan biaya masing-masing 105 ribu rupiah.

Paket 2.

Full day dengan lama kegiatan 8 jam.

Paket 2 : full day dengan lama kegiatan 8 jam (dokpri)
Paket 2 : full day dengan lama kegiatan 8 jam (dokpri)

Paket ini meliputi:

-welcome drink 

-Welcome dance

-edukasi anyaman tas plastik 

- kunjungan madu lanceng

-belajar anyaman bambu 

- nyore di kali

-makan 1x

-snack 2x

-transportasi Pajero 

-kunjungan pusat oleh-oleh.

Peserta minimum 10 orang, dengan biaya masing-masing 175 ribu.

Paket 3. 

Live in dengan lama kegiatan 2 hari 1 malam

Paket 3 : Live in dengan lama kegiatan 2 hari 1 malam (dokpri)
Paket 3 : Live in dengan lama kegiatan 2 hari 1 malam (dokpri)

Paket ini meliputi:

- welcome drink 

-welcome dance

-edukasi pengolahan kopi 

- edukasi pembuatan tempe kripik 

-nyore di kali

-belajar gamelan 

-tracking

-menyusuri goa Maria

-homestay

-makan 2x

-snack 3x

-transportasi Pajero 

-kunjungan pusat oleh-oleh.

Peserta Minimum 10 orang  dengan biaya masing-masing 285 ribu rupiah.

Untuk acara yang saya ikuti bersama suami, lamanya 2 hari satu malam dengan lokasi di lapangan desa dan membawa akomodasi sendiri-sendiri. 

Nasi Gegog, makanan khas desa Klepu Jayandaru (dokpri)
Nasi Gegog, makanan khas desa Klepu Jayandaru (dokpri)

Kami mendapat sarapan nasi Gegog, nasi khas Ponorogo yang berupa nasi yang dibungkus daun bersama lauk, kemudian dikukus.

Namun ternyata, nasi Gegog ini nasinya dimasak dengan santan, dan diberi sedikit garam seperti nasi uduk. Kemudian diberi urap dan lauk, kemudian dibungkus daun pisang, ditum dan dikukus. Sesuai namanya, Gegog. Geneman Godhong Gedhang (bungkusan daun pisang)

Dalam Festival Camp dan Budaya Grebeg Suro Ponorogo 2024 ini, kami juga diberi rundown acara.

Rundown acara Festival Camp dan grebeg Suro Ponorogo 2024(dokpri)
Rundown acara Festival Camp dan grebeg Suro Ponorogo 2024(dokpri)

Karena menjelang Maghrib kami baru datang, acara welcome drink dan welcome dance tari reog terpaksa kami lewatkan, sehingga langsung menuju opening ceremony sehabis Isya.

Pembukaan acara diawali dengan tari selamat datang yang dikolaborasikan dengan cantik. Tari gambyong dan Ganongan untuk menyambut para tamu undangan.

Tari gambyong berkolaborasi dengan Ganongan sebagai tari selamat datang (dokpri)
Tari gambyong berkolaborasi dengan Ganongan sebagai tari selamat datang (dokpri)

Setelah tari selamat datang, acara dilanjutkan pembukaan dan sambutan dari tuan rumah dilanjutkan pembukaan festival camp dan budaya Grebeg suro Ponorogo 2024.

Pembukaan Festival Camp dan budaya Grebeg suro Ponorogo 2024(dokpri)
Pembukaan Festival Camp dan budaya Grebeg suro Ponorogo 2024(dokpri)

Pembukaan ditandai dengan kembang api dan festival camp dan budaya Grebeg suro Ponorogo 2024 resmi dimulai.

Tari gambyong kembali dipentaskan, dan dilanjutkan penampilan seni gejug lesung yang merupakan seni tradisional aktifitas penduduk desa menumbuk padi. 

Aktivitas menumbuk padi ini yang mengilhami lahirnya seni gejug lesung. Suara alu dan lesung yang beradu dikreasikan dalam nada-nada cantik mengiringi tembang dan nyanyian yang mengalun merdu mendayu.

Seni gejug lesung(dokpri)
Seni gejug lesung(dokpri)

Dalam acara ini,juga menampilkan band hippies, band lokal yang tampil powerful dan mempesona penonton anak muda dengan lagu andalan nya, "Bento".

Saya sempat istirahat sejenak di tenda. Tapi pukul 12 malam terjaga, saatnya wisata budaya "Laku Tirakat Malam Suro Wahyu Wijayandaru" " yang membuat saya penasaran.

Acara dimulai dengan sambutan dan pembukaan acara " Laku Tirakat Malam Suro Ngalap Berkah Wahyu Wijayandaru". Ki dalang membawakan cerita tentang Wahyu Wijayandaru yang merupakan Wahyu ketentraman. 

Dengan melaksanakan ritual ini, diharapkan Desa Klepu Jayandaru selalu diberi ketentraman dan keberhasilan dan kelancaran di berbagai bidang.

Pelaksanaan laku tirakat malam suro Ngalap berkah Wahyu Wijayandaru (dokpri)
Pelaksanaan laku tirakat malam suro Ngalap berkah Wahyu Wijayandaru (dokpri)

Malam gelap gulita karena semua penerangan dimatikan, kecuali obor yang dibawa warga yang sedang melaksanakan laku tirakat. Gunungan tumpeng dan buceng berisi nasi lengkap dengan sayur dan lauk pauk nya diarak mengelilingi lapangan diiringi para pengawal dan pembawa obor.

Setelah mengelilingi sebagian tenda para peserta, iring-iringan menuju panggung dan laku tirakat dilaksanakan dengan memanjat kan doa bersama.

Setelah acara selesai, gunungan dan buceng boleh dinikmati para pengunjung.

Peserta festival camp dan budaya Grebeg suro Ponorogo 2024 segera istirahat untuk melanjutkan acara berikutnya, yaitu treking menyusuri Desa Klepu yang indah.

Paginya, setelah bagi-bagi doorprize dan senam pagi, acara treking dimulai dengan menempuh jarak sekitar 5 km.

Treking dan sobo sawah(dokpri)
Treking dan sobo sawah(dokpri)

Perjalanan pagi terasa segar dan menyehatkan. Meski jarak yang ditempuh sekitar 5 km, tidak ada peserta yang kepayahan. Indahnya pemandangan di sepanjang jalan membuat perjalanan tak terasa. Bahkan saat melewati jembatan gantung yang ngeri-ngeri sedap, semua peserta bisa melewati nya dengan gembira. 

Akhirnya semua bisa kembali ke lokasi perkemahan dan mengadakan sarapan bersama meski di tendanya masing-masing.

Acara berakhir dengan pembagian doorprize, dan peserta mulai meninggalkan lokasi.

Beberapa mendapat hadiah doorprize untuk berwisata mengeksplor Desa Klepu Jayandaru dengan sobo sawah, sobo kali dan sobo UMKM.

Saya dan suami segera meninggalkan lokasi untuk pulang ke rumah. Tentang Desa Klepu Wijayandaru yang penuh kenangan. Rekomendasi Desa wisata yang layak dikunjungi. Mungkin suatu saat datang lagi bersama bestie, keluarga, atau komunitas yang lain.

Sayonara....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun