Dengan adanya talud, saluran air akan lebih kuat dan stabil sehingga dapat memperlancar aliran air dan mengurangi risiko kerusakan akibat erosi.
Pekerja talud diutamakan dari lingkungan terdekat, khususnya RT 11, tempat lokasi talud dibangun. Tapi ternyata warga RT 11 tidak ada yang mendaftar, sehingga lowongan pembangunan talud ditawarkan ke RT terdekat yang bersedia mengambil pekerjaan ini.
Lowongan pekerja talud ditawarkan secara terbuka dan transparan, untuk mencegah kecurigaan dan rasa tidak percaya warga.
Pekerja proyek talud saluran rt 11, digaji harian , untuk kuli 80 ribu rupiah, tukang 95 ribu rupiah lepas, dengan prioritas untuk pekerja yang tinggal di lingkungan terdekat.
Berhubung pekerja lepas, Mamah-Mamah RT 11 berinisiatif untuk menyediakan sarapan secara sukarela untuk para pekerja.Â
Pembangunan Saluran Drainase ini menelan biaya 53.125.000 rupiah, dengan rincian sbb:
- Biaya konstruksi sebesar 51.079.000 rupiah.
-Biaya operasional Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) sebesar 2.046.000 rupiah.
Warga RT 11, khusus nya para mamah bergotong royong untuk mendukung pembangunan desa seperti semangat BBGRM XXI tahun 2024 yang disampaikan oleh kepala Pemberdayaan masyarakat Desa(PMD) Kabupaten Madiun, Soepardi.
Puncak BBGRM XXI tahun 2024 mengandung maksud meningkatkan upaya semangat kebersamaan, kepedulian, dan peran aktif masyarakat berdasarkan kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam penguatan identitas sosial menuju masyarakat yang lebih sejahtera.