Joko Pinurbo berpulang, dalam hening yang bertabur kegaduhan makna.
Tak pernah lupa menulis kepada kata, yang tak benci karena membuatnya mencinta diri dengan kurang.
Sebelum pulang kapan-kapan dia bermusuhan dengan lupa.
Dan menginspirasi mudah dengan mudah-mudahan.
Selamat jalan, penyair humanis.
Joko Pinurbo berpulang dalam kedalaman makna.
Mengajak kata bertindak sesukanya.
Tapi mencengkeram dalam untaian mutiara tak terlihat dan hanya bisa dirasa .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!