Gara-gara kemacetan saat arus balik 2024 yang lalu, kami terdampar di Restoran Gado-gado dan Tahu Campur Pak Tomo Madiun, jalan Biliton.
Terdampar atau sengaja? Eh ..
Awalnya tidak berniat ke situ. Tapi macet akibat arus balik 2024 membuat suami harus mlipir mencari rute yang lalu lintas nya lapang. Sempat melewati persawahan juga. Kebetulan juga merasa lapar. Akhirnya dari jalan menuju stasiun, berbelok ke jalan Biliton sebelum SMA 2 Kota Madiun.
"Nyari tahu campur dulu, ya Dek!"
"Okay...!" Jawabku .
Tahu campur adalah kesukaan suami ku. Tapi di sini juga tersedia gado-gado kesukaanku.
Aku mengenal tahu campur dan gado-gado Pak Tomo sejak masih berjualan di warung kecil di ujung jalan masuk selatan ke arah SMA 2 Madiun.
Tahu campur dan gado-gadonya mantap dan melegenda. Kelezatan nya tak diragukan lagi, meski harganya nyaris 2x lipat untuk kuliner yang sama pada umumnya.
Untuk menu yang tersedia, tertempel di tembok, tapi tidak disertakan harga. Mungkin karena harganya bisa berubah sewaktu-waktu, jadi tidak ditulis daripada harus meralat jika harga berubah.
Untuk makannya, hanya tersedia tahu campur dan gado-gado. Dulu, kedua makanan itu harganya relatif sama sekitar 25-30 ribu. Mungkin jika naik tak terlalu jauh berbeda.
Lebih mahal  dibandingkan restoran lain yang mematok harga sekitar 8-20 ribu per porsi nya.
Sedang harga minumannya bervariasi, berkisar 8-15 ribu rupiah. Aku memesan es buah, suamiku  memesan es dawet.  Kesukaan kami memang berbeda, dan biasa memilih sesuai kemauan. Kecuali untuk menu yang bisa disantap bersama, biasanya kami berkompromi memilih menu yang sama-sama suka.
Gado-gado nya enak dengan porsi wow, tapi enak dan tidak enek, sehingga sepiring p penuh ini biasanya licin tandas saya lahap, meski pelan-pelan  dengan mindful eating. Bumbunya yang legit, mengcover semua rasa. Nikmatnya tahu, selada, kol rebus dan tauge yang berpadu harmonis menimbulkan sensasi Mindful Eating yang luar biasa.
Kerupuk udang dan emping melinjo menambah kesempurnaan rasa gurih yang menggigit dan lebih legit.
Sepiring gado-gado dibandrol sekitar 30 ribu. Tapi sesuai dengan porsi dan rasanya.
Sementara suamiku yang biasanya susah makan dan hanya menghabiskan beberapa sendok saat makan, kini begitu lahap menikmati sepiring penuh tahu campur dengan kikil dan kuah yang berlimpah lemak.
Dalam sekejap langsung habis sampai kuah-kuahnya. Terlihat puas dan kenyang. Sementara Aku masih menikmati setiap suap gado-gado yang sedikit menyimpang dari hukum Gossen pertama, kenikmatan yang semakin berkurang.
Sungguh, ini sampai suapan terakhir tetap terasa kelezatan nya. Pokoknya sesuai dengan harganya yang 2 kali lipat harga normal. Bisa menikmati gado-gado sampai suapan terakhir dengan mindful Eating .
Aku memesan es buah, sebab setelah menyantap gado-gado yang legit, tentunya butuh kesegaran. Es buahnya terdiri dari kelapa muda, blewah serut, kolang Kaling dan alpukat. Dengan sirup mawar yang eksotik. Berasa jadi jin yang diberi sesajen. Eh.... bercanda. Aromanya yang wangi memang agak istimewa. Tapi Aku suka.
Semangkok es buah dibandrol sekitar 10 ribu. Sedang kan ayah memesan es dawet, harganya mungkin juga sekitar 10 ribu per gelas, sebab total yang harus kami bayar adalah 80 ribu rupiah untuk seporsi gado-gado, seporsi tahu campur, semangkok es buah dan segelas es dawet.
Usai menyantap kelezatan tahu campur dan gado-gado kami masih singgah sejenak, sebab di luar hujan turun sangat deras. Setiap sore memang di Madiun biasanya turun hujan. Pengunjung cukup ramai dan semua sedang asyik menyantap gado-gado maupun tahu campur, sebab hanya kedua menu makan itu yang tersedia di siniÂ
Suasana beranjak senja. Sudah pukul 17.00 lewat. Saatnya kembali melanjutkan perjalanan meski hujan masih awet. Pak Tukang parkir menjemput kami dengan payung. Alhamdulillah, servis yang memuaskan. Hehehe..
Beruntung kemacetan telah terurai. Tapi azan magrib terdengar saat di perjalanan. Kamipun berhenti di masjid terdekat. Istirahat dan beribadah meski sudah dekat dengan rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H