Aku memesan es buah, sebab setelah menyantap gado-gado yang legit, tentunya butuh kesegaran. Es buahnya terdiri dari kelapa muda, blewah serut, kolang Kaling dan alpukat. Dengan sirup mawar yang eksotik. Berasa jadi jin yang diberi sesajen. Eh.... bercanda. Aromanya yang wangi memang agak istimewa. Tapi Aku suka.
Semangkok es buah dibandrol sekitar 10 ribu. Sedang kan ayah memesan es dawet, harganya mungkin juga sekitar 10 ribu per gelas, sebab total yang harus kami bayar adalah 80 ribu rupiah untuk seporsi gado-gado, seporsi tahu campur, semangkok es buah dan segelas es dawet.
Usai menyantap kelezatan tahu campur dan gado-gado kami masih singgah sejenak, sebab di luar hujan turun sangat deras. Setiap sore memang di Madiun biasanya turun hujan. Pengunjung cukup ramai dan semua sedang asyik menyantap gado-gado maupun tahu campur, sebab hanya kedua menu makan itu yang tersedia di siniÂ
Suasana beranjak senja. Sudah pukul 17.00 lewat. Saatnya kembali melanjutkan perjalanan meski hujan masih awet. Pak Tukang parkir menjemput kami dengan payung. Alhamdulillah, servis yang memuaskan. Hehehe..
Beruntung kemacetan telah terurai. Tapi azan magrib terdengar saat di perjalanan. Kamipun berhenti di masjid terdekat. Istirahat dan beribadah meski sudah dekat dengan rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H