Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mindful Eating Saat Menikmati Gado-gado dan Tahu Campur Pak Tomo Madiun

22 April 2024   20:14 Diperbarui: 23 April 2024   17:28 1450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahu campur Pak Tomo, jln Biliton kota Madiun. Rasa tak perlu diragukan dengan harga di kisaran 30 ribu (dokpri)

Es Buah di restoran  gado-gado dan tahu campur Pak Tomo, jln. Biliton Madiun(dokpri)
Es Buah di restoran  gado-gado dan tahu campur Pak Tomo, jln. Biliton Madiun(dokpri)

Aku memesan es buah, sebab setelah menyantap gado-gado yang legit, tentunya butuh kesegaran. Es buahnya terdiri dari kelapa muda, blewah serut, kolang Kaling dan alpukat. Dengan sirup mawar yang eksotik. Berasa jadi jin yang diberi sesajen. Eh.... bercanda. Aromanya yang wangi memang agak istimewa. Tapi Aku suka.

Semangkok es buah dibandrol sekitar 10 ribu. Sedang kan ayah memesan es dawet, harganya mungkin juga sekitar 10 ribu per gelas, sebab total yang harus kami bayar adalah 80 ribu rupiah untuk seporsi gado-gado, seporsi tahu campur, semangkok es buah dan segelas es dawet.

Es dawet di restoran gado-gado dan tahu campur Pak Tomo jln. Biliton Madiun (dokpri)
Es dawet di restoran gado-gado dan tahu campur Pak Tomo jln. Biliton Madiun (dokpri)

Usai menyantap kelezatan tahu campur dan gado-gado kami masih singgah sejenak, sebab di luar hujan turun sangat deras. Setiap sore memang di Madiun biasanya turun hujan. Pengunjung cukup ramai dan semua sedang asyik menyantap gado-gado maupun tahu campur, sebab hanya kedua menu makan itu yang tersedia di sini 

Pengunjung cukup penuh, sedang asyik menikmati pesanan nya masing-masing (dokpri)
Pengunjung cukup penuh, sedang asyik menikmati pesanan nya masing-masing (dokpri)

Suasana beranjak senja. Sudah pukul 17.00 lewat. Saatnya kembali melanjutkan perjalanan meski hujan masih awet. Pak Tukang parkir menjemput kami dengan payung. Alhamdulillah, servis yang memuaskan. Hehehe..

Beruntung kemacetan telah terurai. Tapi azan magrib terdengar saat di perjalanan. Kamipun berhenti di masjid terdekat. Istirahat dan beribadah meski sudah dekat dengan rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun