Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ah, Biasa Saja. Hahaha...

5 April 2024   22:08 Diperbarui: 5 April 2024   22:14 1903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ah, Biasa Saja. Hahaha... (Sumber: Avatar pribadi)

"Ah, biasa saja. Hahaha...!"

"Apanya?"

"Lha katanya nanya?"

"Nanya apa? Belom...!"

"Oh, ya sudah. Santai saja, saya juga cuma iseng, kok! Hehehe..!"

Lha katanya disuruh nulis jawaban lucu pertanyaan lebaran. 

"Ah, biasa saja! Hahaha..!"

"Belom....belom ditanya!"

Lha kapan nanyanya? 

Apakah lebaran akan dijadikan penetapan hari komedi?

Bisa jadi! Bisa jadi! Bisa jadi!

Ah,memangnya kuis?

Ayam.

Telur.

Ayam.

Telur.

Ah, kenapa pada berdebat? Nih tamu sudah berdatangan. Bunda kok nggak keluar -keluar. Ditungguin tamu yang mau bersilaturahmi. Mau diteriakin kok nggak pantas.

Tiba-tiba, "Ayah...ayam yang mau diopor lepas nih, lari kenceng banget. Bantuin tangkap!"

"Geerrrr...tamunya pada ketawa.

Duh, bunda. Nggak tahu tamu sudah banyak malah teriak-teriak dari luar ayamnya lepas. Ayah kan jadi malu. Pura-pura nggak dengar saja.

"Ah, biasa saja! Hahaha...!"

Gantian tamunya keheranan. Pada Nggak ngerti kenapa ayah Jawab begitu.

"Kenapa Yah?"

"Itu Bunda, tamunya sudah datang, opor yang mau disuguhin belum dibuat, malah ayamnya lepas.

"Oalah...begitu to. Omon-omon, kapan ayah menikah?"

Sudah hampir 30 tahun yang lalu. Puas..puas..puas...?

"Oh, kirain belum!" Katanya itu pertanyaan lebaran paling legend.

"Sebelum pamit, kami ingin bertanya sekali lagi Ayah, kapan opornya dihidangkan?

"Kalau nggak Sabtu ya Minggu!"

"Ayah, ini baru hari Senin."

"Kalau begitu tunggu seminggu lagi"

What's? Mau makan opor saja nunggu seminggu.

"Eh, sudah ramai. Selamat lebaran, ye. Mohon maaf lahir batin. Maaf bunda lagi sibuk di dapur. Belum mandi juga. Bunda tinggal dulu sebentar. Masih bau kotyam nih. Silakan dinikmati dulu, hidangannya!"

"Ah, bunda. Aroma kotyamnya lezat sekali. Membuat perut keroncongan nih, kata si tamu. Tapi bunda keburu kabur masuk ke dapur.

Sementara aroma opor menguar ke segala penjuru mata angin. Membuat para tamu tak sabar opor dihidangkan. Dan mungkin itu masakan kreasi bunda yang baru. Kotyam?

Tak lama bunda sudah keluar lagi, sudah bersih dan rapi dengan aroma sabun mandi.

"Bunda sudah cantik. Kotyamnya sudah matang bunda. Aromanya terasa yummi.Kami sudah lapar nih, Bun!"

"Kotyam?" Bunda terbelalak"

"Iya, Bunda!"

"Kotoran ayam?" Hahaha..tawa bunda meledak tanpa Tedeng aling-aling. Lugas dan lepas.

"Hah?" Semua tamu terperangah.

"Tenang-tenang. Lupakan kotyam. Itu opornya sudah matang. Ada ketupat, sambal goreng krecek, acar, pindang telur. Rendang daging sapi, di meja makan tetangga! Eh...enggak. Bercanda.

"Ayuk kita makan ramai-ramai....!"

Alhamdulillah... akhirnya. 

Omon-omon..bunda nikah kapan?

"Kapan-kapan....kita berjumpa lagi.

Esok lusa..atau di lain hari."

Wassalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun