Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ramadan Berbalut Nestapa di Hati Tazkia

22 Maret 2024   10:12 Diperbarui: 22 Maret 2024   10:15 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dek, kamu ngidam?" Mas Tyo mengejar dan memijit tengkuk Tazkia. Tazkia menggeleng kuat. Dibersihkan mulutnya dari noda muntah, dan dibasuh wajahnya sehingga air matanya ikut terhapus. 

"Aku istirahat dulu ya, Mas!"

Tazkia gegas ke kamar dan membaringkan tubuhnya di kasur empuk. Mas Tyo menyusul nya, Tazkia cepat-cepat membenamkan wajah di bawah bantal dan berusaha memejamkan mata. Tapi butiran hangat mengalir pelan dari matanya. 

"Dek, kamu nggak papa?"

Tazkia hanya menggeleng, sementara di bawah bantal butiran bening semakin deras mengalir.

"Mungkin hanya perlu istirahat, Mas!" Akhirnya Tazkia menjawab sambil berusaha mengendalikan suaranya sewajar mungkin.

"Benar, kamu nggak ngidam?" Mas Tyo menatapnya dengan ekspresi yang sukar dilukiskan.

"Nggak!" Tazkia menjawab mantap. 

"Ya, sudah. Tidur saja aku temani!" Mas Tyo ikut berbaring di samping Tazkia sambil memeluknya. Tazkia bergeming, tapi perutnya kembali mual. Tazkia berusaha menahan diri agar tidak muntah lagi. 

Tazkia membenamkan diri di dada Mas Tyo, sementara airmata nya mengalir deras. Dan perutnya kembali mual meronta.

Ramadan kali ini terasa lebih tenang dan damai. Suara lantunan ayat suci masih terdengar, tapi suara petasan yang sering mengagetkannya lama tak terdengar. Grup patrol yang ramadan tahun lalu setia membangunkan sahur, kini juga tak pernah terdengar lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun