"Ada apa dengan penjual tempe?"Â Batin saya.
Sudah beberapa kali sejak persiapan puasa, sampai hari ini, lapak penjual tempe bersih, tak ada penjualnya. Tempatnya menjadi parkir motor.
Tergusur kah?Â
Semoga tidak!
Kalau saat masih persiapan puasa,mungkin memang banyak yang membutuhkan tempe untuk dibuat kering tempe, yang sekarang sering disebut orek.Â
Biasanya menjelang puasa, banyak orang selamatan, persiapan puasa menyambut Ramadan .
Ada juga yang membuat kering tempe untuk persiapan puasa ramadan. Sebagai persediaan berbuka dan sahur. Saat itu di lapak penjual tahu juga tinggal kaleng kosong tempat tahu ditata. Tahu juga sudah habis. Wajar kalau habis .
Tapi hari ini masih pagi, dan saya sengaja ke pasar pagi-pagi. Tapi  lapak penjual tempe kembali kosong.
"Mas, tempenya apa nggak jualan, kok sudah beberapa hari ini tidak kelihatan?" Tanya saya pada penjual tahu.
"Habis, Bu. Sudah sejak pagi!"
"Habis??? Saya setengah tak percaya. Padahal biasanya stoknya banyak bingitz.
"Iya. Pagi-pagi sudah habis?" Jawab penjual tahu menegaskan. Saya terpaku.Â
"Laris, ya Mas?"
"Iya, Bu. Laris sekali!" Mas penjual tahu kembali meyakinkan.
"Ya sudahlah, beli di warung sayur saja sambil pulang," batin saya.
Tapi ternyata, di warung sayur yang biasanya sedia bertumpuk-tumpuk tempe juga habis.
Walah...
Masih bersemangat, saya mampir ke warung sayur lain. Ealah....habis juga. Padahal biasanya di rak penuh tempe. Kali ini betul-betul kosong.
Harapan terakhir di warung sayur yang menggelar dagangan di pinggir jalan. Biasanya di sini banyak tempe. Bahkan sedia tempe gembus juga. Tempe kesukaan ayah.
Dan ternyata...
Habis juga!
Saya pikir, kelangkaan tempe ini karena :
- Banyak orang yang membuat pelangan/nasi bungkus/nasi jotos dengan sayur tempe untuk menyediakan buka puasa.
- tempe adalah menu yang tidak boleh ketinggalan untuk teman berbuka/ makan sahur.
- tempe mendoan menjadi camilan favorit saat berbuka.
- penjualan tempe goreng tepung/mendoan laku keras saat ramadan.
Begitu kira-kira, mengapa tempe lenyap di bulan ramadan.
Yowes, besok kita hunting tempe lagi. Hari ini cukup sampai di sini. Seperti nya tempe sudah bersembunyi di rumah-rumah, di warung-earung, di penjual  gorengan dan siap dimasak untuk berbuka dan makan sahur. Hihihi..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H