"Iya. Pagi-pagi sudah habis?" Jawab penjual tahu menegaskan. Saya terpaku.Â
"Laris, ya Mas?"
"Iya, Bu. Laris sekali!" Mas penjual tahu kembali meyakinkan.
"Ya sudahlah, beli di warung sayur saja sambil pulang," batin saya.
Tapi ternyata, di warung sayur yang biasanya sedia bertumpuk-tumpuk tempe juga habis.
Walah...
Masih bersemangat, saya mampir ke warung sayur lain. Ealah....habis juga. Padahal biasanya di rak penuh tempe. Kali ini betul-betul kosong.
Harapan terakhir di warung sayur yang menggelar dagangan di pinggir jalan. Biasanya di sini banyak tempe. Bahkan sedia tempe gembus juga. Tempe kesukaan ayah.
Dan ternyata...
Habis juga!
Saya pikir, kelangkaan tempe ini karena :
- Banyak orang yang membuat pelangan/nasi bungkus/nasi jotos dengan sayur tempe untuk menyediakan buka puasa.