Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Happy Camp CVI Jatim di Bumi Perkemahan Kandangan Disambut Hujan Lebat

3 Maret 2024   16:35 Diperbarui: 4 Maret 2024   10:31 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendirikan tenda di aula yang luas bersama keluarga Mas Hendrik (dokpri)

Hujan sangat lebat seperti dicurahkan dari langit, mencipta suasana gelap dan dingin(dokpri)
Hujan sangat lebat seperti dicurahkan dari langit, mencipta suasana gelap dan dingin(dokpri)

Sambil beradaptasi dengan suasana, kami masuk ke aula yang sangat luas. Ayah mengajak ngopi dulu di kedai kopi yang terdapat di dalam aula.

Harum aroma kopi sungguh menggoda. Menguar dalam derasnya hujan yang tak kunjung reda.

Saya tidak biasa menikmati kopi hitam tapi suka aroma kopi. Kali ini saya betul-betul tergoda. Aroma kopi asli yang begitu kental mendekap erat dan memaksa saya untuk ikut memesan.

Kopi Kandangan, kopi asli yang aromanya begitu harum dan kental telah membiusku(dokpri)
Kopi Kandangan, kopi asli yang aromanya begitu harum dan kental telah membiusku(dokpri)
Wow... citarasanya tidak berbeda jauh dari aroma yang menguar, menggelitik genit dan membuat terpesona.

Citarasa kopi asli pegunungan yang begitu natural dan memukau. Sementara orkestra hujan semakin riuh menimpa atap gedung.

Mas Hendrik membawa teh rempah yang cocok untuk menghangatkan badan di saat hujan seperti ini. Apalagi lokasi bumi perkemahan ini cukup tinggi, tak heran jika hawa dingin mulai mencubit kulit.

Habis setengah gelas menikmati kopi Kandangan yang nasgitel, saya menambahkan teh celup rempah yang dibawa Mas Hendrik.

 Kali ini ada sensasi pedas aroma rempah yang ciamik. Sungguh perpaduan citarasa yang unik dan eksotik. Membuat saya mengantuk sambil menahan hawa dingin yang semakin gencar menyerang. Eh...

Bukan mengantuk ya, harusnya malah melek, hihihi..

Kopi Kandangan dan teh rempah yang berpadu eksotik dalam dinginnya hawa pegunungan di bumi perkemahan Kandangan(dokpri)
Kopi Kandangan dan teh rempah yang berpadu eksotik dalam dinginnya hawa pegunungan di bumi perkemahan Kandangan(dokpri)
Hujan mulai reda, sementara Mas Mul belum tiba dari Kediri. Kami masih menanti, sebab selain Mas Mul, tidak ada peserta happy camp CVI yang kami kenal.

Kami juga tidak diberi rundown acara, sehingga tidak paham sama sekali.

Hujan nyaris reda,berganti suara nyanyian mengudara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun