Sayangnya mau menulis puisi gagal melulu. Bahkan puisi galaupun susah kutulis.
Ah...mungkin aku terlalu realistis. Nggak bakat nulis puisi. Menulis artikel saja kalau begitu. Menghayati suara alam. Tak perlu banyak berpikir. Cukup mengaktifkan semua indra dan mengimplementasikan dalam kata.
Haaa...jadi juga. Durian sebuah habis tak terasa.
Qadarullah duriannya ada yang busuk, jadi nggak harus ngehabisin satu buah penuh.
Mungkin cuma 3/4. Tapi leker...Â
Mindful Eating nggak nih, menghabiskan sebuah durian penuh perasaan. Hohoho...
Puas pokoknya.
Afwan ya, ana makan durian tidak nawarin anti antum pade.
Ana mah....ana -ana bae!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H