Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ndhas Pitik dan Debat Capres

4 Februari 2024   13:52 Diperbarui: 4 Februari 2024   18:52 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah kamu, ndhas pitik itu enak. Ndhas pitik atau kepala ayam ini dagingnya penuh kulit. Mungkin itu yang membuatnya terasa lebih gurih. 

Lalu apa hubungannya dengan debat capres?

Mungkin tentang kepala ini sudah lama berlalu. Tapi saat saya baru saja mengungkep ndhas pitik dan menggorengnya, tiba-tiba saya teringat pada salah satu capres yang bilang:

 "Ndhasmu etik!" 

Dan membuat kehebohan di jagad Maya.

Beragam komentar, dari yang menganggap  justru ucapan itu tidak punya etika, sampai yang membela bahwa kalimat itu biasa saja sebab diucapkan dalam konteks yang sesuai.

Kata Ndhas dalam bahasa Jawa yang berarti kepala bisa dikatakan kasar, bila diucapkan dalam keadaan marah dan memaki .

Misalnya : "Ndhasmu, Atos!"

Kata ini bermakna umpatan kejengkelan. Tapi kata itu bisa berarti biasa saja jika dimaksudkan bercanda dengan orang yang akrab dan sepadan, atau di bawahnya.

Misal : Tak Klethak Ndhasmu nek sakgeleme dhewe(Kumakan kepalamu kalau seenaknya sendiri)

Ndhas pitik yang sudah digoreng. Lebih gurih dan krispi, renyah (dokpri)
Ndhas pitik yang sudah digoreng. Lebih gurih dan krispi, renyah (dokpri)

Tapi kata kasar ini bisa menjadi wajar jika dimaksudkan untuk menyebut kepala hewan.

Misal : -Ndhas pitik(kepala ayam)

- Ndhas wedhus (kepala kambing)

-Ndhas ulo(kepala ular).

Sedang kata netral atau wajar dari kata kepala adalah Sirah.

Kata Sirah untuk menyebut kepala lazim digunakan dalam bahasa Jawa.

Misal : Sirahku mumet (kepalaku pusing).

Kata paling halus untuk kepala dalam bahasa Jawa adalah mustaka.

Kata mustaka biasanya untuk menyebut orang yang dihormati.

Misalnya tukang cukur yang mau mencukur kepala orang terhormat, minta ijin dulu.

"Nyuwun pangapunten, dalem keladuk wani kurang duga nyepeng mustaka panjenengan" (Mohon maaf saya kurang ajar memegang kepala anda ).

Kembali ke debat capres ya. Menurut saya, semua capres dan cawapres mempunyai keunggulan dan keunikan sendiri-sendiri.

Debat ke-4 capres cawapres yang telah lalu (dokpri)
Debat ke-4 capres cawapres yang telah lalu (dokpri)

Anies Baswedan : Mumpuni, santun, terarah dan tertata, tapi banyak yang menunggu aksi nyatanya.

Prabowo Subianto : Santai tanpa beban, tapi mudah tersulut dan sedih saat dikritik atau dibully capres lain.

Ganjar : Formil tapi santai. Perlu inovasi lebih untuk bisa merebut simpati, dan lebih natural dalam bersikap.

Muhaimin Iskandar : Banyak menciptakan slogan, tapi kadang lupa esensi debat.

Gibran : Berusaha merebut simpati kaum milineal dan berhasil saat debat pertama. Tapi selanjutnya perlu kreativitas agar tidak membosankan.

Mahfud MD : Matang, tapi kadang terjebak dan terpengaruh gaya milineal lawan debat.

Itu sekedar opini. Tapi setiap Paslon pasti sudah punya massa dan pendukung sendiri-sendiri. Jadi debat bisa menjadi ajang para pendukung untuk mengunggulkan idolanya.

Meski begitu, misi dan visi Paslon juga menarik untuk dicermati, tapi  mungkin tidak terlalu berpengaruh bagi pendukung yang sudah militan.

Debat mungkin juga bisa merangkul swing voter yang masih bimbang.

Yuk nonton debat sambil nyemil ndhas pitik goreng. Eh...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun