Tapi kata kasar ini bisa menjadi wajar jika dimaksudkan untuk menyebut kepala hewan.
Misal : -Ndhas pitik(kepala ayam)
- Ndhas wedhus (kepala kambing)
-Ndhas ulo(kepala ular).
Sedang kata netral atau wajar dari kata kepala adalah Sirah.
Kata Sirah untuk menyebut kepala lazim digunakan dalam bahasa Jawa.
Misal : Sirahku mumet (kepalaku pusing).
Kata paling halus untuk kepala dalam bahasa Jawa adalah mustaka.
Kata mustaka biasanya untuk menyebut orang yang dihormati.
Misalnya tukang cukur yang mau mencukur kepala orang terhormat, minta ijin dulu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!