Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Ada Perdamaian Demit dan Manusia di MI Bahrul Ulum

23 Januari 2024   16:51 Diperbarui: 23 Januari 2024   16:55 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Drama musikal perdamaian demit dan manusia diawali dari pohon angker(dokpri)

Banyaknya orang meninggal karena kecelakaan dan adanya demit yang sering menakuti warga membuat Bu lurah berang.

Bu Lurah ingin menebang pohon, apapun yang terjadi.

Salah satu warganya beralasan, kalau tidak ada warga yang berani menebang pohon itu.

Bu Lurah tetap ingin bersikeras untuk menebang pohon itu, kalau perlu pakai bom!

Akhirnya warga melaporkan keinginan Bu lurah untuk menebang pohon pada Pak Kyai. Tokoh masyarakat yang dianggap bijaksana dan mempunyai kemampuan melihat demit.

Para demit sedang bersuka ria dalam dunianya yang tidak bisa dilihat manusia(dokpri)
Para demit sedang bersuka ria dalam dunianya yang tidak bisa dilihat manusia(dokpri)

Di sini digambarkan kekonyolan dan kelucuan dunia demit. 

Tapi tak lama salah satu warga melaporkan pada ratu demit, bahwa pohon tempat tinggal mereka akan ditebang.

Bu Lurah sudah siap mendatangi pohon angker itu, tapi segera disusul warga dan Pak kyai.

Bu Lurah yang masih ngotot ingin menebang pohon, dibuka mata batinnya oleh Pak Kyai, sehingga bisa melihat demit dan teman-teman nya.

Mereka berdebat. Bu Lurah marah pada demit karena suka menakut-nakuti dan juga menyebabkan banyak orang meninggal karena kecelakaan di tempat itu.

Pak Kyai meminta ijin masuk ke dunia demit(dokpri) di 
Pak Kyai meminta ijin masuk ke dunia demit(dokpri) di 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun