Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Religi, Doa Anak Sholeh Bahrul Ulum dan Kereta Kelinci

20 Januari 2024   16:36 Diperbarui: 20 Januari 2024   17:51 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahlil dan doa di makam muassis di Tegalrejo, dusun semen, desa semen, kecamatan Nguntoronadi, Magetan.(dokpri)

Wisata Religi, Doa Anak Sholeh Bahrul Ulum dan Kereta Kelinci. Terdengar religius dan menarik, ya. 

Iyaaa...! Eh kok dijawab sendiri?

Acara ini memang serius dan bersungguh-sungguh meski dikemas santai dan menarik untuk siswa siswi MI Bahrul Ulum, Buluh Krandegan Kebonsari Madiun.

Sabtu, 20 Januari 2023 adalah Harlah yayasan pendidikan Islam Bahrul Ulum ke-66 yang akan dibuka nanti malam, bersamaan dengan tasyakuran akreditasi Bahrul Ulum.

Harlah ke-66 Yayasan pendidikan Islam Bahrul Ulum, dusun Buluh, Desa Krandegan, Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun (dokpri)
Harlah ke-66 Yayasan pendidikan Islam Bahrul Ulum, dusun Buluh, Desa Krandegan, Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun (dokpri)

Ziarah muassis Bahrul Ulum yang berada dalam lingkungan Masjid besar Kyai Imam Muhammad Buluh ini dilakukan oleh keluarga besar Bahrul Ulum, antara lain :

- siswa- siswi (santri-santriwati) MI Bahrul Ulum kelas 4,5 dan 6.

-siswa-siswi RA Bahrul Ulum

- siswa-siswi PAUD Bahrul Ulum 

Acara dilaksanakan dengan Ziarah muassis di 3 makam tempat peristirahatan muassis dan keturunannya, yaitu :

1. Ziarah muassis di Makam Buluh

Makam Buluh terletak di belakang  Masjid Besar Kyai Imam Muhammad.

Di sini dimakamkan muassis MI Bahrul Ulum dan semua yang berjasa mendirikan maupun mendukung keberlangsungan yayasan Pendidikan Islam Bahrul Ulum.

Salah satunya adalah Bpk Kyai Dimyati yang wafat pada 5 suro, 22/10/'82, seperti yang tertera di makam beliau.

Makam Bpk Kyai Dimyati di dusun Buluh, Krandegan, Kebonsari, Madiun.
Makam Bpk Kyai Dimyati di dusun Buluh, Krandegan, Kebonsari, Madiun.

Tahlil dan doa bersama dilakukan dengan khusuk dan penuh khidmat. Sekaligus mengawali ziarah muassis Bahrul Ulum.

Acara dilanjutkan ke tempat kedua di dusun sarangan, desa Krandegan, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun.

2. Ziarah muassis di makam Sarangan

Kali ini, ziarah agak jauh dari lokasi MI Bahrul Ulum Buluh, jadi untuk transportasi memanfaatkan kereta kelinci. 

Ada 5 kereta kelinci yang siap mengantar keluarga besar Bahrul Ulum berziarah (dokpri)
Ada 5 kereta kelinci yang siap mengantar keluarga besar Bahrul Ulum berziarah (dokpri)

Kenapa menggunakan kereta kelinci?

- menciptakan situasi santai dan menarik agar anak-anak merasa nyaman.

-anak-anak bisa merasakan suasana wisata.

- tarifnya relatif murah

- mendukung kereta kelinci sebagai kereta wisata di jalan desa.

Setelah semua masuk ke kereta masing-masing, perjalanan dimulai.

Ayuk berangkat. Bismillahi tawakkaltu 'alallahi la haula wa la quwwata illa billah (dokpri).
Ayuk berangkat. Bismillahi tawakkaltu 'alallahi la haula wa la quwwata illa billah (dokpri).

Berdoa dulu ya..

Bismillahi tawakkaltu 'alallahi wa la haula wa la quwwata illa billah.

( Dengan nama Allah, aku bertawakal kepadaNya. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah)

Akhirnya sampai juga di makam Sarangan, desa Krandegan, kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun (dokpri)
Akhirnya sampai juga di makam Sarangan, desa Krandegan, kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun (dokpri)
Di sini kami duduk berbaris memanjang menuju makam. Tahlil dan doa bersama juga dipanjatkan untuk muassis dan para guru yang berjasa memberikan ilmu dan ikut mendukung terselenggaranya pendidikan di Bahrul Ulum.

Makam Sarangan, desa Krandegan, Kebonsari, Madiun(dokpri)
Makam Sarangan, desa Krandegan, Kebonsari, Madiun(dokpri)

"Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad"

"Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad"

"Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad"

Shalawat nabi menggema di tengah makam Sarangan. Menyertai doa kami untuk para pendahulu dan muassis.

Dari Sarangan, kami melanjutkan perjalanan ke Tegal Rejo.

3. Ziarah Muassis di Makam Tegalrejo

Masjid dan pesantren Tegalrejo (dokpri)
Masjid dan pesantren Tegalrejo (dokpri)
Perjalanan menuju Tegalrejo terasa menyenangkan. Hembusan angin membuat terkantuk-kantuk . Hijaunya sawah menyejukkan mata. 

Kereta kelinci bergoyang-goyang mengikuti kontur jalan.

Jarak yang cukup jauh, tapi tak terasa sudah sampai di Pondok Tegalrejo.

Halaman yang luas dengan banyak gazebonya menebar aura kedamaian.

Masjid bercat hijau lembut membuat ruangan terasa sejuk. Sebelum berziarah di belakang masjid, dilaksanakan shalat Dhuha berjamaah.

Menunaikan shalat Dhuha berjamaah di masjid Tegalrejo (dokpri)
Menunaikan shalat Dhuha berjamaah di masjid Tegalrejo (dokpri)

 Aku tadi sudah menunaikan shalat Dhuha sebelum berangkat, jadi duduk di belakang saja sambil menunggui anak-anak yang sedang melaksanakan shalat Dhuha berjamaah.

Selesai shalat Dhuha dilanjutkan berziarah di makam Tegalrejo.

Tahlil dan doa di makam muassis di Tegalrejo, dusun semen, desa semen, kecamatan Nguntoronadi, Magetan.(dokpri)
Tahlil dan doa di makam muassis di Tegalrejo, dusun semen, desa semen, kecamatan Nguntoronadi, Magetan.(dokpri)

Menurut Bpk Supriyadi (61 thn), yang merupakan salah satu keturunan Al Mukaromah Kyai Imam Muhammad, Masjid Tegalrejo didirikan oleh Kyai Abdurrohman.

Masjid dan Pondok Tegalrejo didirikan oleh Kyai Abdurrohman yang merupakan cikal-bakal masjid Kyai Imam Muhammad Buluh.

Makam Kyai Abdurrohman(kakek Kyai Imam Muhammad), Tegalrejo, semen, Nguntoronadi, Magetan (dokpri)
Makam Kyai Abdurrohman(kakek Kyai Imam Muhammad), Tegalrejo, semen, Nguntoronadi, Magetan (dokpri)

Kyai Abdurrohman adalah kakek dari Kyai Imam Muhammad.

Kyai Abdurrohman menikah dengan putri Kyai Maulani dari Banjarsari, Dagangan.

Kemudian, salah satu putranya adalah Kyai Hardjo Besari yang merupakan ayah dari Kyai Imam Muhammad yang merupakan pendiri Masjid besar Buluh.

Makam Kyai Hardjo Besari (ayah Kyai Imam Muhammad), Tegalrejo, Semen, Nguntoronadi, Magetan (dokpri)
Makam Kyai Hardjo Besari (ayah Kyai Imam Muhammad), Tegalrejo, Semen, Nguntoronadi, Magetan (dokpri)

Menurut Pak Pri, kenapa Masjid Tegalrejo tidak dinamakan Masjid Semen, padahal lokasinya di dusun dan desa semen, itu ada sejarahnya.

Dulu, banyak sekali para santri yang ingin menimba ilmu pada Kyai Abdurrohman. Bahkan rumah beliau tidak sanggup menampung jumlah santri yang ingin belajar agama.

Akhirnya, mereka rela mendirikan tenda di pekarangan (tegalan, Tegal). Lama kelamaan, halaman atau tempat di sekitar rumah Kyai Besari yang semula sepi, menjadi ramai dan semarak (Rejo) oleh kehadiran para santri yang menginap di tenda.

Sejak itulah, nama tempat itu menjadi Tegalrejo yang dipergunakan sebagai nama masjid sekaligus pondok yang didirikan Kyai Abdurrohman pada tahun 1835 M.

Makam Kyai Imam Muhammad yang paling ujung dan paling barat di makam Tegalrejo (dokpri)
Makam Kyai Imam Muhammad yang paling ujung dan paling barat di makam Tegalrejo (dokpri)

Kyai Imam Muhammad adalah cikal bakal berdirinya Masjid Kyai Imam Muhammad, Buluh, Krandegan Kebonsari, Madiun.

Beliau adalah salah satu ulama yang mempunyai keistimewaan atau linuwih.

Ada cerita yang menyebutkan, saat wafatnya, beliau tidak dipikul seperti layaknya jenazah yang akan dikebumikan. 

Tapi hanya diangkat dan sampai sendiri ke makamnya di Tegalrejo, sehingga tidak memberatkan yang mengangkat.

Wallahu alam bishowab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun