Aku mengingatkan ayah yang cepat-cepat fokus saat mau menyalib justru ada tikungan tajam, dan tiba-tiba ada mobil melaju dari arah berlawanan.
Shock terapy yang bagus sepertinya. Itulah sebabnya Marka jalan tercetak tebal, pertanda dilarang menyalib, sebab kita tidak tahu apa yang ada di depan karena tikungan tajam, sehingga kendaraan dari arah berlawanan tidak kelihatan.
Bisa terlihat saat melewati tikungan, dan itu sangat berbahaya dan bisa jadi terlambat. Jadi sebaiknya melaju pelan dan waspada, karena bisa jadi di depan sudah ada belokan berikutnya.
Belokan dan tikungan tajam masih harus dihadapi. Tapi tampaknya ayah sudah menemukan ritmenya dan menguasai Medan.
Aku ikut lega dan sedikit santai. Doaku kini bercampur rasa syukur.
Akhirnya kembali ke peradaban. Eh ..
Kembali ke jalan yang lurus, jalan raya yang mulus. Ini jalan biasa, tapi sepi dan mulus, berasa lewat jalan tol.
Semoga perjalanan kami lancar, aman dan nyaman sampai ke rumah kembali.
Home sweet home...
Sumber referensi :