Udara di Bromo sangat dingin. Airnya seperti air yang tersimpan di kulkas. Jadi jangan berharap memesan kamar ber AC.
 Yang lebih cocok justru kamar berpemanas. Hehehe..
Sudah kebiasaanku, saat sampai di penginapan, aku pasti langsung mandi dan membersihkan diri.
Alat mandi yang tersedia hanya handuk.
Oke, tidak masalah. Aku kebetulan membawa alat mandi lengkap, termasuk handuk.
Ternyata alat yang dihidupkan adalah alat penyedot air yang semula kukira pemanas airÂ
Di daerah ketinggian Bromo, ternyata air termasuk sulit didapat, karena itu perlu dihemat.
Kamar mandi dengan shower, tak jadi kugunakan, karena alirannya sangat kecilÂ
Jadi harus menampung air dari kran, dan itupun sepertinya hanya diatur dan dibatasi sepenuh ember.
Okelah, meski susah, kita harus berkompromi, sebab di daerah sini memang susah air. Kita harus bijak dan berhemat menggunakan air. Sesuai kebutuhan saja.