Tentu tidak bijak kalau harus nekad melanjutkan ke lokasi registrasi yang baru dibuka besok pagi.
Akhirnya kami diantar Mbah Jo (bukan nama sebenarnya)menuju Polsek Tosari untuk memarkir mobil dan beristirahat.
Di sana sudah menunggu teman komunitas Pak Mul, untuk bersama -sama menyewa penginapan.
Tapi ada sedikit perubahan rencana. Ternyata penduduk yang biasanya menyewakan rumah membatalkan kesepakatan.
Pemilik rumah beralasan, sebelumnya rumahnya disewa oleh 10 orang, tapi ternyata yang datang 15 orang.
Setelah check out, ternyata kulkas rusak, dapur berantakan dan entah apalagi.
Akhirnya harus mencari rumah lagi dari awal.
Mbah Jo (sebut saja begitu) yang tadinya mencarikan parkir, dimintai tolong ayah untuk mencarikan  penginapan.
Akhirnya didapat penginapan di rumah penduduk yang satu kamarnya disewakan dengan tarif 250 ribu rupiah semalam.
Sepertinya sekarang sedang digalakkan pariwisata berkelanjutan yang memberi keuntungan ekonomi dan melestarikan tradisi di sekitar lokasi wisata.
Penduduk diberi pelatihan untuk menyediakan kamar dengan fasilitas standar yang bisa disewakan.