Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ada Cinta Berkelanjutan di Waduk Pondok Ngawi

17 Desember 2023   17:26 Diperbarui: 18 Desember 2023   05:12 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemanfaatan waduk pondok sebagai pariwisata berkelanjutan (dokpri)

Senadyan ngarungi banyu segara...

Rasaku rabakal sirna...

Senadyan nyawa oncat saka raga...

Wis tresna rabisa dipisahna...

Yen wis tresna ora bisa dipisahna..

( Lintang Asmoro Ciptaan  Dru Wendra Wedhatama dan Galih Yuana)

Artinya: 

(Meskipun mengarungi air laut. 

Cintaku tidak bakal hilang. 

Meskipun nyawa lepas dari raga, sudah cinta tidak bisa dipisahkan. 

Kalau sudah cinta tidak bisa dipisahkan.)

Suara musik campursari mengiringi laju dan deru lembut mesin perahu.

Hari Minggu yang cerah, langit bersih, hati lapang, bibir tersenyum.

Sudah sekian lama Aku dan suamiku tidak keluar di akhir pekan Sabtu dan Minggu. Tapi jangan khawatir , cinta kita tetap berkelanjutan. 

Eh...Jadi ikut-ikutan nih gara-gara temanya pariwisata berkelanjutan.

Tugas yang harus diselesaikan dan kewajiban menjadi guru pamong mahasiswa PPG juga cukup menyita waktu dan pikiran. Tak heran suamiku enggan kuajak keluar karena masih ada ganjalan.

Juga adanya acara yang dihadiri atau acara suami rekreasi bersama teman-teman wanitanya membuat jadwal healing di akhir pekan harus menyesuaikan.

Terkadang aku pergi sendiri saat suamiku piknik bersama teman-temannya. Hitung-hitung "me time",  hehehe..

Awalnya suamiku mengajak ke waduk kalibening, biar hatinya bening. Eh...

Tapi aku agak malas karena sudah berkali -kali ke sana. 

Ke Ngrowo Bening, apalagi.  Baru saja ke sana, saat suamiku piknik sama teman-teman nya, aku juga piknik ke Ngrowo Bening. Tentunya nggak asyik kalau ke sana lagi.

Akhirnya suamiku mengajak ke waduk pondok.

"Tempatnya di mana?" Tanyaku.

"Ngawi!"

"Nggak capek nyetirnya?"

"Nggak, ini dekat perbatasan Madiun kok. Lewat Caruban, Karangjati, Bringin. Sudah sampai!"

"Sudah pernah ke sana?"

"Sudah!"

"Okelah kalau begitu!" Aku sih tinggal duduk, kalau capek tidur. Yang penting kan yang nyetir.

Jam 08.00 berangkat! Dipandu ingatan dan google maps, akhirnya sampai dekat lokasi.

Sekilas agak khawatir. Ada turunan cukup tajam. Suamiku agak grogi. Mungkin karena terbiasa mendengar cerita orang kalau turunan berbahaya, jadi ngeri nyetirnya.

Aku pura-pura nggak tahu. Biar nggak tambah ribut dan was-was. Pasang muka santai meski deg-degan.

Pelan-pelan jalan curam terlewati. Aman.

Saat google maps mengarahkan untuk berbelok, dan jalan sedikit meragukan,suamiku menghentikan mobil dan memarkir di tempat lapang. Ada sebuah jip yang juga sedang parkir.

"Tanya dulu,Dek! Itu yang di dalam mobil perempuan kayanya. Kamu saja yang tanya!"

"Oke!" 

Aku keluar dan mendekati orang yang sepertinya sedang sarapan di mobil, tapi pintunya dibuka. 

"Mbak, lokasi waduknya masih jauh?"

"Mau ke mana?"

"Ke waduk pondok!"

"Ini wisatanya nggak cuma satu, ada yang karamba-karamba dan tempat memancing, ada kolam renang, ada warung ikan bakar."

"Yang mana saja deh Mbak, yang penting jalannya rata dan bagus. Tidak naik turun seperti di pegunungan."

"Jalannya nggak bagus-bagus amat, tapi bisa kok dilewati mobil."

"Ya sudah, terimakasih ya,Mbak."

"Sama-sama,Bu!"

Penduduk sekitar juga ramah menjawab pertanyaan kami.

Menunjukkan arah dan memberitahu kondisi jalannya 

Ternyata jalannya lumayan. Tdk terlalu bagus, tapi mudah dilewati. Sekalian biar suami lebih berani ambil resiko saat nyetir. Soalnya tanjakan dan turunan yang dari jauh terlihat mengerikan, setelah dilewati ternyata biasa-biasa saja.

Akhirnya sampai di lokasi. Tertulis Bendungan pondok, tapi biasa disebut waduk pondok.

Jalan menuju wisata air waduk pondok (dokpri)
Jalan menuju wisata air waduk pondok (dokpri)

Lokasi

Waduk Pondok terletak di wilayah Desa Dero, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi.

Lokasinya masuk beberapa kilometer dari jalan Ngawi-Caruban.

Bendungan/Waduk Pondok 

Bendungan atau waduk ini difungsikan sebagai pemasok kebutuhan air irigasi sampai  seluas 3.500 hektare. 

Bendungan  Pondok ini mempunyai luas daerah aliran sungai sekitar 39,90 km2 dengan curah hujan setiap tahunnya mencapai 2000 mm.(jatim.solopos.com)

Wisata waduk Pondok ini merupakan wisata berkelanjutan yang tetap menjaga fungsi utama waduk sebagai cadangan kebutuhan air untuk daerah sekitar.

Kelestarian alam dan ekosistem air juga tetap terjaga. Di tengah waduk terdapat karamba untuk memelihara ikan nila.

Pemasaran ikan nila bisa bekerjasama dengan pemilik rumah makan yang menyediakan menu ikan bakar.

Wisata yang bisa dilakukan di waduk pondok ada beberapa macam, yaitu :

1. Wisata air naik perahu/ motor boat 

2. Wisata memancing

3. Kolam renang

4. Wisata kuliner ikan bakar

Wisata yang paling menyita perhatian tentunya wisata naik perahu atau jika cuma berdua bisa memilih motor boat.

Menunggu giliran naik perahu (dokpri)
Menunggu giliran naik perahu (dokpri)
Saya memilih wisata naik perahu, karena agak ngeri kalau naik motor boat.

Tarifnya 50 ribu satu perahu. Atau 25 ribu per orang. Aku kurang tahu. Pokoknya kami berdua cukup membayar 50 ribu untuk satu perahu.

Untuk keselamatan penumpang, juga disediakan jaket pelampung.

Jaket pelampung untuk menjamin keselamatan penumpang. Penerapan K3 standard nih. Hehehe. (dokpri)
Jaket pelampung untuk menjamin keselamatan penumpang. Penerapan K3 standard nih. Hehehe. (dokpri)

Akhirnya kami berdua ditemani bapak yang mengoperasikan perahu. Sebut saja namanya Pak Jon(bukan nama sebenarnya).

Beliau mendapat penghasilan dengan menjadi operator perahu atau kapal boat.

"Perahunya punya Pak Jon, ya?"

"Bukan. Saya cuma mengoperasikan. Pemilik perahu yang menyediakan," jawabnya.

"Oh...!"

Saya tidak bertanya lebih jauh, takut melanggar privasi.

Bapak yang mengoperasikan perahu. Sebut saja namanya Pak Jon(bukan nama sebenarnya) (dokpri)
Bapak yang mengoperasikan perahu. Sebut saja namanya Pak Jon(bukan nama sebenarnya) (dokpri)

Perahu berjalan pelan-pelan agar kami bisa menikmati perjalanan keliling waduk.

Perahu lain yang juga berkeliling mengangkut rombongan penumpang (dokpri)
Perahu lain yang juga berkeliling mengangkut rombongan penumpang (dokpri)

Di sepanjang perjalanan kami juga menemukan banyak karamba.

Karamba ini merupakan program pemanfaatan waduk untuk memelihara ikan. Yang paling cocok dengan kondisi air seperti ini adalah ikan nila. 

Pemanfaatan waduk untuk karamba ini juga meningkatkan perekonomian warga di samping banyaknya rumah makan yang menyerap tenaga kerja, juga warung-warung makan kecil milik pelaku UMKM.

Karamba, pemanfaatan waduk untuk meningkatkan perekonomian warga(dokpri)
Karamba, pemanfaatan waduk untuk meningkatkan perekonomian warga(dokpri)

Sinergi yang bagus untuk tetap menjaga kelestarian alam, kehidupan warga, dan pemanfaatan waduk untuk pengairan sekaligus wisata.

Dengan begitu, wisata waduk pondok ini telah memenuhi syarat pariwisata berkelanjutan yang selama ini dihimbau dan dicanangkan.

Pemanfaatan waduk pondok sebagai pariwisata berkelanjutan (dokpri)
Pemanfaatan waduk pondok sebagai pariwisata berkelanjutan (dokpri)

Berkeliling danau sambil naik perahu sungguh memberikan pengalaman yang banyak. Keindahan waduk pondok yang tertata rapi tetap memperhatikan kelestarian alam.

 Pemanfaatan waduk untuk meningkatkan perekonomian dengan karamba dan wisata airnya.

Ada juga rumah makan dengan view waduk, perahu, karamba, dan alam yang indah tentulah wajib dicoba.

Oke, di artikel selanjutnya kita ulas wisata kulinernya ya ..

Menikmati wisata berkelanjutan di waduk pondok, semoga cinta kita pada keluarga dan orang terkasih tetap terjaga dan berkelanjutan.

Sumber pendukung 

https://jatim.solopos.com/wisata-air-penuh-pengalaman-di-waduk-pondok-bringin-ngawi-1122255

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun