Senadyan ngarungi banyu segara...
Rasaku rabakal sirna...
Senadyan nyawa oncat saka raga...
Wis tresna rabisa dipisahna...
Yen wis tresna ora bisa dipisahna..
( Lintang Asmoro Ciptaan  Dru Wendra Wedhatama dan Galih Yuana)
Artinya:Â
(Meskipun mengarungi air laut.Â
Cintaku tidak bakal hilang.Â
Meskipun nyawa lepas dari raga, sudah cinta tidak bisa dipisahkan.Â
Kalau sudah cinta tidak bisa dipisahkan.)
Suara musik campursari mengiringi laju dan deru lembut mesin perahu.
Hari Minggu yang cerah, langit bersih, hati lapang, bibir tersenyum.
Sudah sekian lama Aku dan suamiku tidak keluar di akhir pekan Sabtu dan Minggu. Tapi jangan khawatir , cinta kita tetap berkelanjutan.Â
Eh...Jadi ikut-ikutan nih gara-gara temanya pariwisata berkelanjutan.
Tugas yang harus diselesaikan dan kewajiban menjadi guru pamong mahasiswa PPG juga cukup menyita waktu dan pikiran. Tak heran suamiku enggan kuajak keluar karena masih ada ganjalan.
Juga adanya acara yang dihadiri atau acara suami rekreasi bersama teman-teman wanitanya membuat jadwal healing di akhir pekan harus menyesuaikan.
Terkadang aku pergi sendiri saat suamiku piknik bersama teman-temannya. Hitung-hitung "me time", hehehe..
Awalnya suamiku mengajak ke waduk kalibening, biar hatinya bening. Eh...
Tapi aku agak malas karena sudah berkali -kali ke sana.Â
Ke Ngrowo Bening, apalagi. Baru saja ke sana, saat suamiku piknik sama teman-teman nya, aku juga piknik ke Ngrowo Bening. Tentunya nggak asyik kalau ke sana lagi.
Akhirnya suamiku mengajak ke waduk pondok.
"Tempatnya di mana?" Tanyaku.
"Ngawi!"
"Nggak capek nyetirnya?"
"Nggak, ini dekat perbatasan Madiun kok. Lewat Caruban, Karangjati, Bringin. Sudah sampai!"
"Sudah pernah ke sana?"
"Sudah!"
"Okelah kalau begitu!" Aku sih tinggal duduk, kalau capek tidur. Yang penting kan yang nyetir.
Jam 08.00 berangkat! Dipandu ingatan dan google maps, akhirnya sampai dekat lokasi.
Sekilas agak khawatir. Ada turunan cukup tajam. Suamiku agak grogi. Mungkin karena terbiasa mendengar cerita orang kalau turunan berbahaya, jadi ngeri nyetirnya.
Aku pura-pura nggak tahu. Biar nggak tambah ribut dan was-was. Pasang muka santai meski deg-degan.
Pelan-pelan jalan curam terlewati. Aman.
Saat google maps mengarahkan untuk berbelok, dan jalan sedikit meragukan,suamiku menghentikan mobil dan memarkir di tempat lapang. Ada sebuah jip yang juga sedang parkir.
"Tanya dulu,Dek! Itu yang di dalam mobil perempuan kayanya. Kamu saja yang tanya!"
"Oke!"Â
Aku keluar dan mendekati orang yang sepertinya sedang sarapan di mobil, tapi pintunya dibuka.Â
"Mbak, lokasi waduknya masih jauh?"
"Mau ke mana?"
"Ke waduk pondok!"
"Ini wisatanya nggak cuma satu, ada yang karamba-karamba dan tempat memancing, ada kolam renang, ada warung ikan bakar."
"Yang mana saja deh Mbak, yang penting jalannya rata dan bagus. Tidak naik turun seperti di pegunungan."
"Jalannya nggak bagus-bagus amat, tapi bisa kok dilewati mobil."
"Ya sudah, terimakasih ya,Mbak."
"Sama-sama,Bu!"
Penduduk sekitar juga ramah menjawab pertanyaan kami.
Menunjukkan arah dan memberitahu kondisi jalannyaÂ
Ternyata jalannya lumayan. Tdk terlalu bagus, tapi mudah dilewati. Sekalian biar suami lebih berani ambil resiko saat nyetir. Soalnya tanjakan dan turunan yang dari jauh terlihat mengerikan, setelah dilewati ternyata biasa-biasa saja.
Akhirnya sampai di lokasi. Tertulis Bendungan pondok, tapi biasa disebut waduk pondok.
Lokasi
Waduk Pondok terletak di wilayah Desa Dero, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi.
Lokasinya masuk beberapa kilometer dari jalan Ngawi-Caruban.
Bendungan/Waduk PondokÂ
Bendungan atau waduk ini difungsikan sebagai pemasok kebutuhan air irigasi sampai  seluas 3.500 hektare.Â
Bendungan  Pondok ini mempunyai luas daerah aliran sungai sekitar 39,90 km2 dengan curah hujan setiap tahunnya mencapai 2000 mm.(jatim.solopos.com)
Wisata waduk Pondok ini merupakan wisata berkelanjutan yang tetap menjaga fungsi utama waduk sebagai cadangan kebutuhan air untuk daerah sekitar.
Kelestarian alam dan ekosistem air juga tetap terjaga. Di tengah waduk terdapat karamba untuk memelihara ikan nila.
Pemasaran ikan nila bisa bekerjasama dengan pemilik rumah makan yang menyediakan menu ikan bakar.
Wisata yang bisa dilakukan di waduk pondok ada beberapa macam, yaitu :
1. Wisata air naik perahu/ motor boatÂ
2. Wisata memancing
3. Kolam renang
4. Wisata kuliner ikan bakar
Wisata yang paling menyita perhatian tentunya wisata naik perahu atau jika cuma berdua bisa memilih motor boat.
Tarifnya 50 ribu satu perahu. Atau 25 ribu per orang. Aku kurang tahu. Pokoknya kami berdua cukup membayar 50 ribu untuk satu perahu.
Untuk keselamatan penumpang, juga disediakan jaket pelampung.
Akhirnya kami berdua ditemani bapak yang mengoperasikan perahu. Sebut saja namanya Pak Jon(bukan nama sebenarnya).
Beliau mendapat penghasilan dengan menjadi operator perahu atau kapal boat.
"Perahunya punya Pak Jon, ya?"
"Bukan. Saya cuma mengoperasikan. Pemilik perahu yang menyediakan," jawabnya.
"Oh...!"
Saya tidak bertanya lebih jauh, takut melanggar privasi.
Perahu berjalan pelan-pelan agar kami bisa menikmati perjalanan keliling waduk.
Di sepanjang perjalanan kami juga menemukan banyak karamba.
Karamba ini merupakan program pemanfaatan waduk untuk memelihara ikan. Yang paling cocok dengan kondisi air seperti ini adalah ikan nila.Â
Pemanfaatan waduk untuk karamba ini juga meningkatkan perekonomian warga di samping banyaknya rumah makan yang menyerap tenaga kerja, juga warung-warung makan kecil milik pelaku UMKM.
Sinergi yang bagus untuk tetap menjaga kelestarian alam, kehidupan warga, dan pemanfaatan waduk untuk pengairan sekaligus wisata.
Dengan begitu, wisata waduk pondok ini telah memenuhi syarat pariwisata berkelanjutan yang selama ini dihimbau dan dicanangkan.
Berkeliling danau sambil naik perahu sungguh memberikan pengalaman yang banyak. Keindahan waduk pondok yang tertata rapi tetap memperhatikan kelestarian alam.
 Pemanfaatan waduk untuk meningkatkan perekonomian dengan karamba dan wisata airnya.
Ada juga rumah makan dengan view waduk, perahu, karamba, dan alam yang indah tentulah wajib dicoba.
Oke, di artikel selanjutnya kita ulas wisata kulinernya ya ..
Menikmati wisata berkelanjutan di waduk pondok, semoga cinta kita pada keluarga dan orang terkasih tetap terjaga dan berkelanjutan.
Sumber pendukungÂ
https://jatim.solopos.com/wisata-air-penuh-pengalaman-di-waduk-pondok-bringin-ngawi-1122255