Jejak kehidupan di Pantai Cemara Sewu, wujud optimalisasi ekonomi kelautan.
Memanfaatkan potensi laut untuk mendukung dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar pantai perlu dilakukan untuk optimalisasi ekonomi kelautan.
Optimalisasi ekonomi kelautan ini membutuhkan inovasi dan kreativitas agar potensi Pantai bisa dieksplor secara optimal. Tentunya dengan memperhatikan keberlangsungan ekosistem dan keberlanjutan dan keberlangsungannya.
Sinar mentari menerobos di sela-sela rimbunnya daun Cemara. Aku mengambil nafas lega dan menghembuskanya perlahan.
Alam terasa cerah  benderang meski hari masih relatif pagi. Pukul 09.07 menurut angka yang tertera di layar gawai.
Pantai Cemara Sewu ini menjadi destinasi pertamaku bersama teman-teman untuk sekedar refreshing dan healing demi menjaga kewarasan dan kesehatan mental.
Beban kerja dan tekanan pekerjaan membuat kami perlu sedikit bersenang-senang. Beruntung rekan sejawat ku mempunyai ide cemerlang. Ide Ibu-ibu untuk menghibur diri dan berekreasi aku apresiasi. Kini kami sudah sampai di sini, menikmati indahnya pagi.
Pantai Cemara Sewu berlokasi di Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung.Â
Pantai ini dinamai Cemara Sewu karena di pantai ini tumbuh banyak pohon Cemara, membuat suasananya sedikit teduh dan asri, nyaman untuk bercengkrama bersama keluarga, saudara maupun teman dan sahabat.
Dari kejauhan terlihat perahu nelayan yang baru pulang melaut.
Jala besar berisi ikan hasil tangkapan ditarik awak perahu, sementara ikan yang menggelepar dan tercecer dipungut para penduduk yang sengaja menanti dan mengumpulkan ikan yang tercecer.
Brrr...seekor ikan buntal dibuang oleh awak perahu. Ikan ini konon katanya sangat lezat kalau paham cara memasaknya. Tapi bisa beracun dan mematikan bila salah mengolah.