Pompa Sibel Trouble, apa yang harus dilakukan?
Di desa yang biasanya kedalaman sumber hanya beberapa meter, penggunaan pompa air lebih populer dibanding berlangganan air PDAM.
Klik!
Tiba-tiba salah satu saklar sekring njeglek!
"Mas...menghidupkan air ya?"
Tak lama suamiku datang, dan menghidupkan lagi saklar sekring yang padam.
"Sibelnya konslet apa ya Dek. Kuhidupkan nggak bisa malah saklar padam!"
"Bisa jadi Mas. Jangan dihidupkan dulu, nanti malah kebakar!"
Di saat kemarau panjang dan efek El Nino menghantam, banyak air di desa yang susah diakses.
Biasanya yang menggunakan pompa air listrik biasa, memperdalam sumur bor dan menambah panjang pipa bisa mengembalikan aliran air.
Beruntung pompa yang di depan rumah masih aman,meski aliran air tidak sederas biasanya.
Tapi ini pompa air Sibel yang ada di pekarangan belakang, biasa untuk mengisi air kolam dan menyiram tanaman tiba-tiba trouble.
Jadi bingung, kasihan para tanaman kalau tidak disiram.
Pompa submersible atau submersible pump, atau biasa disebut pompa sible saja adalah  adalah pompa yang dibenamkan ke dalam air.
Tak heran  Pompa jenis ini juga sering  disebut  pompa air celup karena pompanya dimasukkan ke dalam air.
Akhirnya Ayah memanggil tukang pompa, karena tak paham apa yang harus dilakukan. Sebab kalau sampai terbakar, harus membeli yang baru.
"Mungkin terbakar, Pak! Coba saya bongkar dulu!" Kata Pak Gito yang dipanggil ayah untuk memperbaiki sibel.
Akhirnya Pak Gito selesai membongkar. Ternyata sibelnya baik-baik saja. Alhamdulillah.
Tapi antara kipas dan seal penuh pasir, sehingga kipas tidak bisa berputar, dan merembet ke arus yang langsung terputus.
Keren juga nih pompa.
" Terus bagaimana, Pak? Diganti sealnya saja?"
"Iya. Sama ini nanti pipa pralonnya dikurangi saja. Lokasi sibelnya terlalu ke dalam, dekat dasar, jadi pasirnya ikut tersedot"
Lokasi pompa Sibel memang nyaris menyentuh dasar agar debitnya besar, sehingga alirannya deras.
Tapi resikonya, saat kemarau bahkan terpengaruh efek El Nino, pasir ikut tersedot, sehingga ruang antar kipas dan seal pada Sibel dipenuhi pasir, sehingga menimbulkan masalah, dan sibelnya trouble.
Akhirnya Pak Gito berhasil memperbaiki sibel, suaranya lebih halus, alirannya deras  dan lancar.
Sibel kembali siap dipergunakan untuk menyiram tanaman.
Semoga bermanfaat untuk yang mengalami hal yang sama tentang Sibel. Sebab kalau harus membeli yang baru, tentunya butuh biaya yang sangat besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H