Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kwetiau Jawa, Unik, Lezat, dan Mudah Dibuat

2 Oktober 2023   11:32 Diperbarui: 2 Oktober 2023   16:06 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahan pembuat kwetiau (dokpri)

Apa itu kwetiau? 

Belum pernah dengar nama ini?

Kwetiau adalah mie Thionghoa yang berasal dari tepung beras dan bentuknya pipih melebar. Tak heran, kwetiau ini biasanya adalah jenis Chinese food.

Chinese yang food yang satu ini sudah banyak dikenal di Indonesia, dan banyak penggemar nya sebagaimana jenis mie yang lain.

Dirangkum dari media.neliti.com, Hormdok dan Noomhorm (2007) menyatakan bahwa kwetiau merupakan jenis mie yang terbuat dari  tepung beras.

Sedang  Hasan (2013) melengkapinya dengan mengatakan bahwa kwetiau memiliki bentuk seperti mie yang warnanya putih bening.

 Bentuknya  pipih melebar,  terbuat dari tepung beras, sehingga dapat digunakan sebagai pengganti nasi karena merupakan sumber karbohidrat.

Kwetiau (dokpri)
Kwetiau (dokpri)

Umumnya, mie yang beredar di pasaran, adalah mie yang berbahan dasar terigu.

Tetapi dengan mahalnya harga terigu akibat perang Rusia Ukraina sehingga impor gandum terhalang, sedang Indonesia bukan penghasil gandum, maka perlu dicari alternatif lain sebagai bahan pembuat mie.

Sebenarnya, salah satu ciri khas kwetiau adalah mie yang terbuat dari beras.

Tapi sebagai efek kemarau ekstrem dan El Nino, harga besarpun sekarang menjadi mahal 

Kini beredar pulau mie yang berbahan dasar tepung tapioka.

Dengan segala kreativitasnya, produsen mie juga membuat mie berbahan dasar tepung tapioka. Bahkan kwetiau.

Tapi pengertian kwetiau mulai bergeser, tidak lagi berasal dari tepung beras, tapi tepung tapioka.

Ciri khas kwetiau yang berasal dari tepung beras terabaikan, tapi ciri lainnya terpenuhi, yaitu berbentuk lebar dan pipih, dengan warna putih bening.

Saat dimasak dan dirasakan, baru bisa diketahui jika kwetiau ini berasal dari tepung tapioka, sebab rasanya kenyal, licin, seperti ciri khas makanan yang terbuat dari tepung tapioka.

"Ini apa, Bu?" Tanya saya pada ibu penjual ikan dan bakso.

"Kwetiau. Mie, Bu. Tapi lebar-lebar!" Jawab ibu penjualnya.

Aku mengamati kemasan plastik bening berbentuk kotak. Dikemas padat. Warnanya putih bersih. Tadinya aku sempat terkecoh, kukira itu cumi yang sudah dibersihkan dan dikemas. Ternyata kwetiau.

Aku penasaran. Ayah yang biasanya suka mie lebar seperti ini.

Kucoba untuk membelinya. Satu bungkus saja. Coba dulu. 

"Sebungkus berapa,Bu?"

"Murah saja, 5 ribu!"

"Ini awet nggak Bu?" Tanyaku lagi. Aku memang belum berniat memasak hari ini. Sebab sudah banyak menu. Aku berusaha untuk memasak secukupnya saja. 

"Ini bisa tahan 3 hari," tapi jangan dimasukkan kulkas, nanti mengeras, terus kalau dikeluarkan dan di defrost bisa hancur!"

"Waduh, lha terus gimana dong, Bu?

"Langsung dimasak, kenapa?"

"Sudah masak, Bu. Kalau masak lagi nanti nggak habis!"

"Ya sudah, dimasak besok apa kapan nggak papa, asal tidak lebih dari 3 hari!"

"Ya,sudah. Coba sebungkus saja,Bu. Nanti kalau cocok beli lagi."

Bu penjual memasukkan kwetiau dan ikan laut yang kubeli.

"Tahu tunanya,Bu!" Murah, cuma sepuluh ribu!"

" Itu satu pak isinya berapa,Bu?"

"Sepuluh, Bu!"

"Enak, nggak?"

"Enak!" Kalau saya yang jual pasti enak. Kalau nggak percaya coba saja!"

Aku cuma nyengir. Pintar juga nih ibu memasarkan dagangannya. Aku membeli sebungkus. 

Sebenarnya bukan terpikat rayuan si ibu, tapi penasaran saja ingin mencoba. Harganya juga relatif murah. 

Saya juga sudah siap dengan rasanya. Sebab bakso tahu yang terkenal di kota Semarang harganya bisa 5 kali bahkan 10 kali lipat.

Sampai di rumah, tahunya aku kukus. Ternyata rasanya lumayan. Dimakan sama saus kacang, jadi kaya makan batagor. Hehehe..

Sementara kwetiau nya kubuka, dan kumasukkan air untuk menguraikannya, karena terlalu lama dipadatkan, jadi saling menempel.

Kemudian setelah terurai, aku rendam dalam air, kututup rapat dalam toples, baru masuk kulkas.

Tadi malam, kebetulan aku pengin makan kwetiau goreng. Di kulkas ada telur, bakso dan daging. Juga sayuran. Jadi langsung eksekusi saja.

Yuk kita membuat kwetiau goreng. Aku ingin memasaknya seperti mie Jawa. Tanpa saus, tapi memakai bumbu rempah-rempah seperti memasak mie Jawa.

Resep Kwetiau Jawa (Goreng)

Bahan pembuat kwetiau (dokpri)
Bahan pembuat kwetiau (dokpri)

Bahan :

-Sepiring Kwetiau

- 3 butir bakso sapi

-satu butir telur

- 50 gram daging sapi iris kecil melebar biar cepat matang.

Bahan pelengkap kwetiau Jawa(goreng) (dokpri)
Bahan pelengkap kwetiau Jawa(goreng) (dokpri)

Sayuran :

Sayuran pelengkap kwetiau Jawa goreng (dokpri)
Sayuran pelengkap kwetiau Jawa goreng (dokpri)

- selembar kol, diiris.

-sebatang daun bawang, iris dadu.

-tomat untuk toping.

-sawi hijau jika suka. (Saya skip)

Bumbu :

Bumbu kwetiau Jawa goreng (dokpri)
Bumbu kwetiau Jawa goreng (dokpri)

- sejumput merica.

-3 siung bawang putih.

-jahe sedikit saja

- kemiri 2 butir kecil/ 1 butir besar.

-1 saset kecap manis

- 1 sase kaldu bubuk

-cabe rawit untuk lalap 

- acar timun untuk pelengkap

Cara membuatnya :

1. Haluskan semua bumbu. Tumis dengan minyak secukupnya.

2. Setelah harum, tambahkan daging dan bakso. Aduk sampai berubah warna.

3. Masukkan sayuran sampai layu.

4. Masukkan telur sambil diorak arik.

5. Tambahkan kecap manis 1 saset dan satu saset kaldu bubuk. (Kaldu bubuk ini biasanya sudah Asin, jadi tidak perlu ditambah garam)

6. Masukkan kwetiau, dan aduk sampai tercampur rata dan kalis.

7. Sajikan, dan tambahkan bawang(merah) goreng.

8. Tambahkan selada, tomat dan cabe untuk garnis.

Selamat menikmati.

Semoga bermanfaat.

Referensi:

https://media.neliti.com/media/publictations/295992-karakteristik-kwetiau-yang-ditambah-tepu-f941d65a.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun