Tak kan lari gunung dikejar. Kalau rejeki tak ke mana.Â
Bapak Penjual Buku Loak, bagaimana nasibmu?Â
Allah Maha Kaya,Â
Allah Maha pemurah.Â
Senyumnya pasrah.Â
Bapak penjual buku loak, bagaimana nasibmu? ( dokpri)Â
Bapak penjual buku loak, bagaimana nasibmu? Kami tinggal kan dirimu. Semoga laris daganganmu.Â
"Saat hujan, pasar sepi, bukuku tak laku.Â
"Bahkan untuk buku-buku loak yang seharusnya tak peduli daya beli turun.Â
"Perutkupun tak terisi dalam dingin yang beku. Tak ada uang untuk membeli makan".
Bisikmu berkaca-kaca, mengingat masa lalu yang pilu. Karena Bapak penjual buku loak itu seperti cerminan dirimu saat kecil dulu.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!