Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Apa yang Harus Dipersiapkan untuk Menghadapi El Nino di Musim Kemarau?

3 Agustus 2023   11:50 Diperbarui: 3 Agustus 2023   16:16 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sawah yang kekeringan di musim kemarau (dokpri) 

"Dampak El nino kemungkinan menyebabkan kekurangan produksi sawah yang terimbas dari El Nino sekitar 300 ribu ton sampai 1,2 juta ton,"

( Syahrul Yasin Limpo, Mentan) 

Demikian yang disampaikan menteri pertanian di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (2/8)

Seperti kita rasakan, berapa wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau, diikuti terjadinya El Nino pada pertengahan 2023.

 El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal.

Fenomena ini terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur(kompas.com)

El Nino mempengaruhi pola iklim global, termasuk di Indonesia.

Dikutip dari www.smam3sda.sch.id:

 Secara umum, El Nino mengacu pada peningkatan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik tengah dan timur.

 Dampak El Nino bisa membawa anomali curah hujan, suhu udara, dan pola cuaca di berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini menyebabkan :

-kekeringan

-penurunan curah hujan

-perubahan pola cuaca

-berkembangnya penyakit layu

-perubahan pola hama, sehingga pengendalian menjadi tidak efektif

- menurunnya kualitas dan kuantitas hasil pertanian

- mempengaruhi harga produk pertanian. 

Menurut Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP ,2023) menyatakan bahwa :

 "Dengan meningkatnya 1 derajad celcius anomali suhu permukaan laut di wilayah samudera Pasifik, El Nino berpotensi menyebabkan penurunan curah hujan bulanan di wilayah Indonesia berkisar 0-50 mm." 

Rumah kecil tempat menyimpan mesin diesel milik para petani di Kecamatan Kebonsari ( dokpri) 
Rumah kecil tempat menyimpan mesin diesel milik para petani di Kecamatan Kebonsari ( dokpri) 

Mungkin kiat para petani di Madiun, khususnya di kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun bisa ditiru.

Meski kemarau melanda, dan air hujan belum juga turun menyirami sawah, tapi sawah-sawah di daerah saya ini terlihat menghijau. 

Apakah ini merupakan efisiensi dari saluran irigasi? 

Ternyata, tidak! 

Meski musim kemarau, sawah di sepanjang jalan di wilayah kecamatan kebonsari tetap menghijau (dokpri) 
Meski musim kemarau, sawah di sepanjang jalan di wilayah kecamatan kebonsari tetap menghijau (dokpri) 

Jika kita jeli mengamati, di setiap petak sawah, atau dalam hamparan sawah yang luas akan terlihat rumah-rumah kecil sebesar toilet atau kamar kecil. 

Itu bukan gubuk petani, tapi rumah-rumah kecil itu dipergunakan untuk menyimpan mesin diesel yang dimanfaatkan untuk mengairi sawah. 

Ya, hampir setiap petani di Kecamatan Kebonsari mempunyai mesin diesel yang dimanfaatkan untuk mengairi sawahnya. 

Tak heran, di musim kemarau, bahkan saat terjadi El Nino, petani di sini tetap survive dengan tanaman padi, jagung atau palawija yang tetap ijo royo-royo. 

Panen pun bisa dilaksanakan seperti biasa, dan beberapa memanfaatkan mesin dos untuk memanen hasil pertaniannya. 

Untuk sawah yang tidak mendapatkan pengairan dan tidak sedia mesin diesel, tanahnya kering dan terpaksa panen lebih awal. 

Sawah yang kekeringan di musim kemarau (dokpri) 
Sawah yang kekeringan di musim kemarau (dokpri) 

Melihat dampak yang ditimbulkan, untuk menghadapi fenomena El Nino, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan:

1. Pengelolaan air

El Nino dapat menyebabkan kekeringan yang parah. 

Oleh karena itu, perlu melakukan beberapa langkah mengelola air dengan bijak, yaitu : 

-Mempersiapkan cadangan air yang cukup.

-Menjaga efisiensi penggunaan air

- Memanfaatkan teknologi penghematan air

 -Pengaturan irigasi yang efisien di bidang pertanian. 

2. Bidang Pertanian

Seperti telah dikemukakan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo,El Nino dapat berdampak buruk pada pertanian.

Untuk itu, penting untuk mengadopsi praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan, seperti :

-irigasi yang efisien

pengelolaan tanah yang baik

- diversifikasi usaha tani sehingga bisa mengatasi kerentanan terhadap kekeringan.

3. Pengendalian kebakaran

El Nino juga berisiko menimbulkan kebakaran hutan. 

Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah :

-Mempersiapkan alat pemadaman api yang efektif

-Membangun zona perlindungan terhadap kebakaran

-Memperkuat sistem peringatan dini dan respons cepat 

-Sejak awal harus sudah mengantisipasi risiko kebakaran yang lebih tinggi.


4. Bidang Kesehatan

El Nino dapat mempengaruhi kesehatan karena adanya peningkatan suhu dan penyebaran penyakit. 

Untuk itu diperlukan langkah-langkah :

 -Memantau suhu

-Menjaga kebersihan dan sanitasi

Meningkatkan kesadaran akan penyakit yang terkait dengan fenomena ini, seperti demam berdarah, ISPA, dll.

5. Penanganan bencana

Dalam menghadapi El Nino, sumber daya dan sistem penanganan bencana harus diperkuat, meliputi :

-Persiapan yang baik dan terencana

-Merencanakan  evakuasi yang efektif dan efisien.

- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko El Nino. 

- Mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi sedini mungkin.

Untuk menghadapi El Nino membutuhkan koordinasi, partisipasi dan keterlibatan berbagai pihak, antara lain:

-pemerintah

-masyarakat

 -sektor swasta. 

Kerjasama yang baik dalam menghadapi fenomena ini akan membantu meminimalkan dampak buruknya.

Petani di Kecamatan Kebonsari masih bisa panen seperti biasa (dokpri) 
Petani di Kecamatan Kebonsari masih bisa panen seperti biasa (dokpri) 

Tapi untuk bidang pertanian mungkin kekhawatiran bisa diminimalisir, seperti langkah antisipasi yang telah dilakukan menteri pertanian. 

Menteri pertanian mengklaim telah bersiap mengatasi fenomena alam El Nino. 

"Kita akan mempersiapkan kurang lebih 500 ribu hektare untuk antisipasi El Nino," jelasnya.

Syahrul juga merinci Indonesia masih aman dan bisa bertahan sampai 6 bulan ke depan, sebab saat ini masih over stock beras di atas 2,7 juta ton yang cukup sampai September 2023. 

Hal ini karena panen setiap bulannya mencapai di atas 800 ribu hektare.

Penulis : Isti Yogiswandani. 

Sarjana pertanian alumnus UNS Surakarta yang gagal jadi penyuluh pertanian karena tidak lolos seleksi.

Sumber :

https://amp.kompas.com/sains/read/2021/05/25/190200823/apa-itu-el-nino-fenomena-yang-menyebabkan-panas-di-indonesia

https://www.smam3sda.sch.id/berita/detail/980277/dampak-el-nino-dan-la-nina-terhadap-iklim-di-indonesia

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230802200534-92-981197/mentan-ramal-el-nino-bisa-bikin-gagal-panen-hingga-12-juta-ton

https://bppjambi.bppsdmp.pertanian.go.id/berita/detail/penyuluh-pertanian-sebagai-garda-terdepan-menghadapi-el-nino-2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun