Eh di dekat kasir ada etalase durian borang juga.Â
Aroma wangi durian menggelitik hidung sampai gatal. Hihihi..Â
Tapi saat itu betul-betul sudah kenyang. Bau durian sudah tidak membuat nafsu.Â
Lapar mata saja.Â
"Cekrek! "
" Dek, tunggu di luar saja. Biar aku yang bayarin! "
"Oke! " Antrean agak panjang, jadi aku sadar diri, tak ingin memenuhi tempat. Tapi aku tetap di dalam, duduk di kursi.Â
Tak lama giliran Ayah.Â
"Dek, uangnya kurang! Punya uang receh, nggak? "
Tuh, kan. Makanya aku tetap duduk di dalam.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!