Di portal keberangkatan ternyata antri. Kamipun segera bergabung dalam antrian yang sesak.Â
Masuk ke area bawah tanah semakin penuh dan antrean padat.Â
" Kalau begini, jadi berasa sekali kalau naik kereta ekonomi ya, Mas! Bisikku pada ayah sambil nyengir.
 Ayah diam sajaÂ
Antrean semakin sesak saat pemeriksaan tiket dan KTP. Meski jadi seperti formalitas saja, sebab antrean begitu sesak dan panjang.Â
Jadi cuma sekedar mencocokkan identitas, tanpa dilihat orangnya yang mana, hihihi.Â
Akhirnya kelar juga dan bisa keluar dari padatnya antrean.Â
Kebetulan gerbong 4 tidak terlalu jauh, sehingga kita bisa langsung masuk.Â
Tempat duduknya masih seperti yang dulu, meski suasana kereta terlihat lebih bersih dan teratur.Â
Kursi yang berdekatan dengan tempat duduk kami semua penuh. Alamat berhimpitan, nih. Hehehe...Â