Libur semester mungkin masih seminggu lagi, tapi cuti ayah sudah habis. Saatnya kembali ke habitat. Pulang ke Madiun. Jes. Jes. Jes...Â
Kalau saat berangkat kita pesan tiket kereta api ekonomi premium, kali ini pulangnya pesan tiket ekonomi original (Duh, nggak ada jaim-jaimnya nih aku, hihihi....).Â
Ngikut sajalah, kan ayah yang membelikan tiket. Meski dibelikan tiket ekonomi, tetap harus disyukuri. Itu kata ayah.Â
Kalau ayah sendiri yang berangkat, ya pesannya tiket eksekutif Bima. Biru malam. Kan sendirian, nggak mau susah dan repot. Biar nyaman.Â
 Kalau ada aku kan ada yang bantuin kalau ada apa-apa. Hehehe. Â
Lagian aku kan katrok, percuma juga di pesenin kereta bagus. Ehemm...Â
Ah, enggak. Bukan begitu juga kali, alasannya.Â
Biar orang yang senasib terhibur saja, hahaha..
Aku kan seneng saja naik kereta ekonomi. Bisa bernostalgia naik kereta api, seperti saat mudik  waktu kuliah dulu.Â
Istilah kunonya sih memori kereta api.Eh..