"Aku sedikit-sedikit sudah mencicil membelikan cincin, juga gelang emas. Kita lagi menabung juga untuk membeli kalung, untuk saserahan kalau kami menikah nanti! "
Aku melongo. Masih kuliah, ngapain beli-beli perhiasan. Aku malah risih ngebayangin perempuan dengan banyak perhiasan.Â
Maklum aku orangnya tomboi.Â
"Perempuan itu harus didandani, biar tidak malu-maluin kalau diajak resepsi, ke nikahan, atau berkumpul dengan teman sejawat kalau sudah kerja! "Â
Katanya lagi penuh kebanggaan.Â
Mungkin dikiranya aku kagum dan takjub. Padahal aku menatapnya sambil berpikir, "Kurang kerjaan nih, orang! " Aku sih nggak kepengin sama sekali sama perhiasan. Bikin risih dan gatal. Perhiasan yang kupakai juga cuma cincin dan anting.Â
"Kami juga sudah mencicil peralatan rumah tangga! "
"Apa itu? " Tanyaku semakin heran.Â
(Duh, peralatan rumah tangga kan murah, buat apa ditabung sejak sekarang?)Â
"Aku sudah membeli panci sama termos, " Katanya.Â