Kami pilih 2 porsi bakso Lawu yang terlihat menarik. Minumnya kali ini kita kompak memesan coklat hangat.
Tak lama pesanan disajikan.Â
Bakso Gunung Lawu yang menjulang di tengah mangkok, dengan saus di sekelilingnya. Aromanya menggoda selera.Â
Kamipun segera melakukan ritual potong gunung, eh.. Potong bakso.Â
Suami saya lebih suka memotong bakso nya seperti potong tumpeng dengan mengepras pucuknya.Â
Sedang saya lebih suka mengiris secara vertikal, dan cruttt...! Ada saus yang muncrat, seperti lahar yang dimuntahkan gunung berapi.Â
Sementara dalam genangan magma ada batu sebesar telur dan lava pijar.Â
Eh, bukan. Hahaha...Â
Ternyata itu adalah genangan saus, cabe rawit merah, dan telur asin yang mengisi bakso Lawu. Unik dan kreatif ya..Â