Atau suami yang memakai kaos buluk, robek, celana kolor dan kotor. Sementara teman kerja tampil dandy, flamboyan, dan tampan ala oppa Korea, atau macho dan maskulin seperti Sylvester Stallone. Eh...Â
Ketika rekan kerja menyambut baik ketertarikan ini, maka perselingkuhan lebih mudah terjadi.Â
Bisa hepi-hepi bersama tanpa perlu memikirkan kesulitan rumah tangga.Â
5. Berawal dari iseng.Â
Iseng ini bisa saling melempar sindiran dan candaan sampai memilih having a fun dan hang out bersama teman kerja daripada istri/suami.
Berlanjut lebih suka sarapan dan makan siang, apalagi sampai makan malam bersama teman kerja daripada bersama suami/istri sendiri.Â
Maka perselingkuhan telah terjadi tanpa disadari. Dan kehancuran rumah tangga siap melanda.Â
6. Mempunyai Proyek Bersama dan Harus sering ke luar kota.Â
Kondisi seperti ini yang terjadi bersama lawan jenis tentunya memberi peluang besar untuk sebuah perselingkuhan.Â
Butuh profesionalitas untuk menyikapinya, dan juga komitmen yang kuat.Â
Apalagi jika proyek sukses dan sering dipasangkan dalam proyek yang sama.Â
Ditambah pengaruh gaya hidup yang semakin memandang remeh  kesetiaan terhadap pasangan.Â
Terkadang hubungan perselingkuhan seperti ini terjadi antara bos atau kepala dengan sekretaris atau bawahannya.Â