Tanpa disadari, inilah celah masuknya orang ketiga.Â
Mengadukan ketidakcocokan dengan pasangan dengan teman kerja yang lawan jenis. Sementara lawan kerja sependapat dan mendukung anda, sehingga anda merasa nyaman dan semakin benci pada pasangan.Â
Bisa dipastikan perselingkuhan akan terjadi, semakin jauh secara emosional dari pasangan dan rumah tangga hancur.Â
3. Curhat dan terlibat secara emosional
Curhat sah saja. Tapi tentunya ada batasan. Bercerita masalah pribadi kepada lawan jenis tentu saja rawan menimbulkan bias kedekatan emosi.Â
Individu yang dewasa, tentunya bisa memberi batasan pada diri sendiri dan orang lain dalam berbagi cerita. Apalagi kalau menyangkut ranah pribadi.Â
Lebih berbahaya lagi kalau yang diceritakan kekurangan pasangan baik istri atau suami.Â
Yang curhat merasa mendapat tempat yang nyaman untuk berbagi. Yang dicurhati merasa mendapat kepercayaan. Kemudian terlarut dalam kecocokan dan kenyamanan, melakukan aktivitas berdua saja, dan perselingkuhan terjadi.Â
Menikmati hubungan perselingkuhan yang manis, tapi keluarga sendiri justru di ambang kehancuran.Â
4. Ketertarikan secara seksual pada teman kerja.Â
Setiap hari bertemu, bahkan terjadi kontak baik sengaja atau tidak sengaja.Â
Melihat rekan kerja yang selalu tampil rapi dan wangi, dengan bodi seksi, sementara di rumah istri/suami tampil seadanya. Tentunya rumah yang merupakan privasi membuat orang bisa bebas merdeka tampil semaunya.Â
Termasuk istri di rumah yang terkadang wajah kucel, memakai daster kumal dan belum mandi. (Padahal diri sendiri juga begitu, biasa di rumah tampil semaunya bebas merdeka).