Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Soto Babat Berbahaya? Yuk Simak 5 Manfaat Jerohan untuk Kesehatan

5 Mei 2023   21:25 Diperbarui: 6 Mei 2023   07:05 1317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Assalamu'alaikum..! "

"Wa'alaikumsalam warahmatullah..! "

"Dek, takbeliin semangka kuning, "

Baca juga: Soto Tak Biasa

"Alhamdulillah..!"

"Kamu potong sekarang! "

"Tapi masih ada jeruk bali, sudah kubuka, tinggal dinikmati! "

"Ya, sudah. Buat buka kamu saja! "

"Oke! "

Hari ini memang cuma aku yang berpuasa. Suamiku baru akan mulai puasa syawal minggu depan. 

Sedang aku puasa qadha' dulu. Hutang 5 hari. Kata suamiku harus dibayar dulu, hutangnya. Itu puasa wajib. 

" Kalau nyawal dulu boleh nggak? "

"Dahulukan yang wajib, baru sunah!"

"Tapi kan puasa syawal, wajibnya dilakukan di bulan syawal. Kalau puasa  qadha' kan kewajiban waktunya sampai ramadan berikutnya? "

"Tapi kamu tidak puasa syawal, gak papa. Hukumnya sunah. Kalau puasa qadha' harus dilakukan."

"Kalau aku berniat puasa syawal sekarang, terus juga berniat bayar hutang puasa setelah syawal, memangnya dilarang? "

"Dek....! "

"Hehehe.. Iya, deh. Patuh pada yang dianggap paham! "

" Tapi kalau shalat sunah qabliyah, meski sunah kan dilakukan dulu sebelum shalat wajib. "

"Mirip kan dengan puasa syawal, meski sunah, ya dilakukan dulu, wong waktunya hanya ada di bulan syawal! "

"Dekkk...! "

"Iya deh, nodebat dan patuh. Hehehe...! "

Alhamdulillah, bayar hutang puasa nya sudah masuk hari ke-3. Semoga lancar sampai lunas. 

Tadi ke pasar, sepertinya aktivitas sudah mulai normal. Harga-harga juga sudah kembali seperti semula. 

Kebetulan lihat babat kok jadi pengin membuat soto.

 Duh, padahal baru saja lebaran, saat banyak penyakit kambuhan muncul.

 Penyakit paska lebaran karena menikmati menu lebaran bersantan, dengan aneka kuliner daging merah bahkan jerohan. 

Hampir mengurungkan niat, tapi saat tanya harganya cuma separuh saat lebaran kok kembali tergoda. Beginilah emak-emak. Soal harga terkadang masuk dalam daftar utama belanja. Eh.. 

Saat lebaran kemarin, harga setengah kilo babat 40 ribu. Tapi sekarang cuma 20 ribu rupiah. Murah banget kan, dibanding lebaran? 

Jadilah hari ini aku masak soto babad. 

Tapi, ngomong-ngomong, seberapa berbahaya sih kandungan babat untuk kesehatan? 

Yuk berselancar dulu biar tidak ragu. 

Jerohan biasanya mengandung kadar purin yang tinggi. Ini bisa membahayakan penderita asam urat. 

Konsumsi buah juga untuk menetralisir lemak dan kolesterol (dokpri) 
Konsumsi buah juga untuk menetralisir lemak dan kolesterol (dokpri) 

Dilansir dari WebMD, mengonsumsi jeroan dalam porsi yang besar, dapat meningkatkan risiko asam urat kambuh.

Pengidap asam urat bisa mengalami kerusakan sendi jika mengonsumsi jerohan.

Sedang menurut laman yankes.kemkes. go. id

 Kadar kolesterol tinggi dan lemak jenuh dalam jeroan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.  

Keduanya dapat menempel dan menyumbat pembuluh darah koroner di jantung sehingga memicu penyakit jantung koroner. 

Mengonsumsi jeroan dalam jumlah wajar sebenarnya masih dapat memberikan berbagai manfaat.

 Hal ini karena jeroan mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. www.alodokter.com

Dilansir dari laman Healthy Eating, para pakar kesehatan berpendapat sebaiknya konsumsi jeroan tidak lebih dari satu kali per minggu. 

Kebetulan saya beberapa bulan baru mengkonsumsi jerohan, semoga aman ya.. 

Yang terpenting kita mengenali kondisi tubuh dan rekam medis kesehatan tubuh kita, sehingga bisa mengambil langkah tepat dan mengonsumsi makanan secara wajar tanpa membahayakan kesehatan. 

Sejujurnya, setelah mengonsumsi Soto jerohan ini, jempol kaki saya sempat nyeri sejenak seperti kena stroom. 

Bisa jadi itu adalah sinyal kolesterol tinggi yang harus diwaspadai. 

Namun dalam kuliner Soto ini, mungkin jumlah jeroan yang terkonsumsi dalam semangkok atau seporsi Soto hanya sekitar 1/5nya.

Di samping jerohan ada bihun, tauge, daun bawang, nasi putih, dan kuah Soto. 

Dulu, saat saya masih muda, di dekat stasiun Purworejo ada penjual Soto babat yang lejen. Entah sekarang masih ada atau tidak. Soto babat stasiun Purworejo. 

Tapi porsinya sangat kecil, hanya memakai mangkok kecil seperti wadah air kobokan. 

Mungkin itu untuk menjaga agar konsumsi jerohan tidak berlebihan, atau justru membuat penikmat kuliner penasaran dan memesan beberapa mangkok. Eh... 

Jerohan mengandung lemak dan kolesterol yang tinggi. 

Hal ini dapat memicu jantung koroner, obesitas, tekanan darah tinggi, dan stroke hemoragik. 

Kandungan kolesterol tertinggi ada pada  otak, hati, dan usus.

Di balik bahaya mengonsumsi jerohan  yang banyak beredar di masyarakat, ternyata mengonsumsi jerohan mempunyai banyak manfaat. 

Berikut adalah Manfaat mengonsumsi jerohan seperti dikutip dari Briliofood. com. 

1.Kaya vitamin dan mineral. 

Jerohan memiliki kandungan vitamin B, selenium dan zat besi. 

Semua itu bermanfaat untuk menjaga kesehatan sistem saraf, sumber energi, dan peredaran oksigen ke seluruh tubuh. 

2. Menyediakan asam amino yang dibutuhkan tubuh. 

Jerohan mengandung asam amino esensial seperti valin, leusin, lisin, isoleusin, triptofan, treonin, metionin, fenilalanin, histidin, dan arginin. 

Asam amino itu justru bagus untuk menjaga kesehatan jantung, keseimbangan enzim,dan hormon. 

3. Sumber protein.

Jerohan mengandung protein yang berfungsi untuk memberikan energi pada tubuh, memperbaiki jaringan tubuh,dan membentuk antibodi. 

4. Membantu menurunkan berat badan.

Mengonsumsi jerohan bisa kenyang lebih lama, sehingga bisa menekan nafsu makan dan menurunkan berat badan. 

5. Baik untuk kesehatan otak, otot dan hati. 

 Seperti dilansir dari healthline.com, jerohan adalah salah satu sumber kolin terbaik di dunia. 

Kolin merupakan nutrisi yang penting untuk kesehatan otak, otot, dan hati.

"Sotonya enak nggak, Mas? "

"Enak, tapi seperti ada yang kurang! "

"Apa? "

"Nggak tahu! "

"Ya sudah, nanti kucicipi kalau sudah buka! "

"Hemmm... Ini sih namanya kurang asin, alias kurang garam(sudah buka). 

Berhubung jerohan juga bermanfaat bagi kesehatan, saya tidak khawatir untuk membagikan resep soto babat ini. 

Yuk disimak, yang ingin membuat Soto sendiri. 

Kalau pengin yang instan, tinggal beli, hehehe. 

Soto Babat :

Racikan Soto babat (dokpri) 
Racikan Soto babat (dokpri) 

Bahan :

-1/2 kg babat. Rebus dulu sampai empuk, buang air rebusannya. 

-Pelengkap :- soon/bihun, rebus sebentar dan diamkan mengembang. 

-tauge, jerang sebentar/ mentah. Akhirnya juga matang saat disiram kuah Soto yang panas. 

- daun bawang

-bawang goreng

-jeruk nipis

-kecap

Sambal :

- cabe rawit 10 buah

-bawang putih 2 siung

-tomat 1 buah

- garam 1 sendok teh. 

Semua bahan sambal direbus dan dihaluskan. 

Bumbu Soto :

-Bawang merah 10 biji

-Bawang putih 10 siung

-kemiri 5 butir

-ketumbar 1 sendok makan

-kunyit 1 jari

-jahe 1 jari

Semua bumbu dihaluskan. 

Bumbu yang tidak dihaluskan

- 2 batang sere, geprek. 

- sepotong lengkuas, geprek. 

- daun jeruk 3 lembar

-daun Salam 3 lembar. 

- garam 1 sendok makan. Jika kurang asin bisa ditambah. 

- Gula pasir 1/2 sendok makan. 

Cara Membuat :

1. Tumis bumbu yang dihaluskan, tambahkan sere, lengkuas, daun jeruk dan daun Salam. 

2. Masukkan babat yang sudah direbus dan dipotong kecil-kecil. 

3. Tambahkan 1 liter air. 

4. Masak sampai mendidih dan cicipi rasanya. 

5. Kalau suka bisa ditambahkan kaldu bubuk rasa sapi. 

6. Soto siap dihidangkan dengan pelengkapnya. 

Selamat menikmati. 

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun