Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Mudik Asyik Saat Cuti Lebaran Maju Mundur Cantik

26 Maret 2023   03:01 Diperbarui: 26 Maret 2023   03:32 1483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedang Indeks Kebahagiaan naik dari 5240 menjadi 5277.

Kembali ke soal mudik, hal positif yang bisa menyumbang Indeks kebahagiaan Indonesia, jika dipandang dari sudut indikator Indeks kebahagiaan, seperti :

1. Angka Kepuasan Hidup (Life satisfaction) 

Tradisi mudik, mendorong individu untuk pulang dalam keadaan sukses. Ini memicu semangat kerja untuk lebih bersungguh-sungguh dan mendapatkan pundi-pundi uang yang lebih besar. 

Semangat ini akan mendorong tercapainya pendapatan per kapita yang lebih besar dan terus meningkat. 

Pendapatan per kapita ini berkaitan dengan angka kepuasan hidup yang bersifat fisik dan bisa dilihat. 

2. Perasaan (Affect) 

Bertemu relasi pergaulan yang diinginkan, tentu akan membawa kebahagiaan tersendiri. 

Saat mudik, kita bisa bertemu orang-orang yang jarang kita temui, sehingga pertemuan yang terjadi akan membawa efek positif. 

Efek positif itulah yang akan mendatangkan rasa senang, akhirnya mendatangkan kebahagiaan. 

3. Makna hidup (Eudaimonia) 

Makna ini adalah makna kebahagiaan hidup yang lebih mendalam, yang timbul dari kepuasan hati dan perasaan. 

Hal ini berkaitan dengan mindset, bagaimana memaknai hidup. Menyukuri apa yang telah diperoleh, kemudian menikmatinya dengan bahagia. 

Orang yang berbahagia akan merasa ringan menjalani hidup. Tidak merasa berat, tapi menikmati dan mengalir bersama arus kehidupan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun