Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Batu Menangis dan Etos Kerja Gen Z Diawali dengan P5

24 Februari 2023   13:11 Diperbarui: 24 Februari 2023   17:10 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu adegan dalam legenda Batu menangis (dokpri) 

Karena luka hatinya, sang Ibu yang biasanya mendoakan putrinya agar mengubah perangainya, kini mendoakan agar putrinya mendapat hukuman. 

"Ya, Allah. Hamba mohon, hukumlah putri hamba. Hamba sudah tak kuat ya Allah! "

Sang Ibu berdoa dengan berlinang air mata dalam kesedihannya. 

Darmi jatuh bersimbuh, kakinya kaki tidak bisa digerakkan, dan pelan-pelan membatu (dokpri) 
Darmi jatuh bersimbuh, kakinya kaki tidak bisa digerakkan, dan pelan-pelan membatu (dokpri) 

Tiba-tiba petir menyambar. Mendadak Darmi tak bisa menggerakkan kakinya dan terjatuh. Perlahan tubuhnya mengeras. 

Darmi mengangis, "Ibu tolong aku. Maafkan aku! "

Tapi semua sudah terlambat, tubuh Darmi membatu, hanya air matanya yang terus memancar dari batu menunjukkan penyesalannya. 

Sejak saat itu, batu yang mengeluarkan air itu disebut batu menangis. 

Tubuh Darmi mengeras menjadi batu. Sang Ibu menangisi kekhilafannya, tapi semua sudah terlanjur (dokpri) 
Tubuh Darmi mengeras menjadi batu. Sang Ibu menangisi kekhilafannya, tapi semua sudah terlanjur (dokpri) 

Pesan moral

  • Sayangi dan hormati orang tua, khususnya Ibu. 
  • Ridho dan murka orang tua adalah ridho dan murka Tuhan. 
  • Jangan jadi anak durhaka.

Selesai pementasan legenda batu menangis, dan sekaligus tarian batu menangis, acara dilanjutkan gerak dan lagu dengan menyanyikan lagu ampar-ampar pisang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun