Karena luka hatinya, sang Ibu yang biasanya mendoakan putrinya agar mengubah perangainya, kini mendoakan agar putrinya mendapat hukuman.Â
"Ya, Allah. Hamba mohon, hukumlah putri hamba. Hamba sudah tak kuat ya Allah! "
Sang Ibu berdoa dengan berlinang air mata dalam kesedihannya.Â
Tiba-tiba petir menyambar. Mendadak Darmi tak bisa menggerakkan kakinya dan terjatuh. Perlahan tubuhnya mengeras.Â
Darmi mengangis, "Ibu tolong aku. Maafkan aku! "
Tapi semua sudah terlambat, tubuh Darmi membatu, hanya air matanya yang terus memancar dari batu menunjukkan penyesalannya.Â
Sejak saat itu, batu yang mengeluarkan air itu disebut batu menangis.Â
Pesan moral
- Sayangi dan hormati orang tua, khususnya Ibu.Â
- Ridho dan murka orang tua adalah ridho dan murka Tuhan.Â
- Jangan jadi anak durhaka.
Selesai pementasan legenda batu menangis, dan sekaligus tarian batu menangis, acara dilanjutkan gerak dan lagu dengan menyanyikan lagu ampar-ampar pisang.Â