Naga Besuki yang tanggap, segera menggoyangkan ekornya, sehingga banyak uang emas bertaburan.Â
Namun sayang, melihat hal itu, Manik Angkeran tidak bersyukur dan berterima kasih,tapi justru berniat memotong ekor naga Besuki.Â
Dipikirnya, dengan memiliki ekor naga Besuki, dia bisa setiap saat mendapat uang emas.Â
Naga Besuki sangat marah dengan ketamakan dan kejahatan Manik Angkeran.Â
Dari mulutnya keluar api yang membuat Manik Angkeran terbakar dan hancur menjadi abu.Â
Brahmana Sidhi Mantra yang mengetahui kematian putranya, menemui Naga Besuki. Minta maaf dan mohon ampunan untuk putranya agar bisa hidup lagi.Â
Naga Besuki setuju, tapi dengan syarat, Sidhi Mantra harus tinggal terpisah dengan anaknya.Â
Sidhi mantra segera menggaris tanah di depannya dengan tongkat sakti, agar membatasi keberadaan dirinya dan Manik Angkeran.Â
Dari tanah yang di garis itu kemudian memancar air yang semakin deras dan banyak. Akhirnya membentuk lautan yang kemudian dikenal dengan nama Selat Bali.Â
Pesan moralÂ