Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Upacara Tilem dan Asal Usul Selat Bali Dalam P5

22 Februari 2023   13:01 Diperbarui: 22 Februari 2023   21:35 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembawa acara kelas X Merdeka 4 membacakan acaravpertama yang akan ditampilkan, upacara tilem (dokpri) 

Naga Besuki yang tanggap, segera menggoyangkan ekornya, sehingga banyak uang emas bertaburan. 

Manik Angkeran berniat memotong ekor Naga Besuki (dokpri) 
Manik Angkeran berniat memotong ekor Naga Besuki (dokpri) 

Namun sayang, melihat hal itu, Manik Angkeran tidak bersyukur dan berterima kasih,tapi justru berniat memotong ekor naga Besuki. 

Dipikirnya, dengan memiliki ekor naga Besuki, dia bisa setiap saat mendapat uang emas. 

Naga Besuki sangat marah dengan ketamakan dan kejahatan Manik Angkeran. 

Dari mulutnya keluar api yang membuat Manik Angkeran terbakar dan hancur menjadi abu. 

Brahmana Sidhi Mantra yang mengetahui kematian putranya, menemui Naga Besuki. Minta maaf dan mohon ampunan untuk putranya agar bisa hidup lagi. 

Naga Besuki setuju, tapi dengan syarat, Sidhi Mantra harus tinggal terpisah dengan anaknya. 

Sidhi mantra segera menggaris tanah di depannya dengan tongkat sakti, agar membatasi keberadaan dirinya dan Manik Angkeran. 

Dari tanah yang di garis itu kemudian memancar air yang semakin deras dan banyak. Akhirnya membentuk lautan yang kemudian dikenal dengan nama Selat Bali. 

Pesan moral 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun