Ealah, bapaknya ditanya harga malah menunjukkan jenis jeruknya.Â
"Ini jeruk Bali, " Lanjut bapaknya lagi.Â
"Kalau yang itu jeruk apa Pak?" Tanya saya menunjuk kelompok yang lain. Jeruknya memang dibagi dalam 3 kelompok, entah atas dasar apa.Â
" Ini jeruk Bali juga, hehehe, " Jawab bapaknya.Â
Saya tersenyum geli. Kirain bapaknya mau menjawab, " Yang ini jeruk nambangan, yang itu jeruk pamelo!" (Misalnya).Â
Sebenarnya ketiga nama itu merujuk pada jeruk yang sama. Jeruk berukuran bulat besar dengan bongkahan jeruk di dalamnya. Bisa dikonsumsi langsung, bisa dibuat rujak.Â
Bahkan kulitnya yang seperti gabus itu bisa dibuat manisan. Saya pernah makan manisan kulit jeruk bali saat masih SMA.Â
Saat itu teman saya ada yang ultah, dan salah satu hidangannya manisan kulit jeruk Bali. Rasanya unik. Manis-manis getir gitu. Eh, kok jadi ngelantur.Â
"Berapa, Pak? " Saya mengulangi pertanyaan.Â
" Yang kecil, 12 ribu boleh, Bu! " Akhirnya si bapak menjawab juga.Â
"Kalau yang besar berapa, Pak? " Tanya saya lagi.Â