Sabtu sore dikagetkan pesan WA adik di grup keluarga. Kondisi ibu kembali menurun dan ngedrop.Â
Menjelang maghrib, adik laki-laki saya sekeluarga datang dari Semarang. Setelah mandi dan shalat maghrib, saya dan adik laki-laki kembali ke rumah sakit. Sementara adik ipar dan para keponakan menunggu di rumah.Â
Sampai di rumah sakit dihadang satpam, sebab yang menunggu hanya boleh maksimal 2 orang. Padahal di ruang tunggu sudah ada kakak dan kakak ipar, adik dan adik ipar.Â
"Ini dipanggil perawat HCU, Pak! " Kata saya pada Pak Satpam yang tidak bertanya-tanya lagi dan mempersilakan kami untuk terus masuk.Â
Sampai di sana, ternyata semua di luar.Â
"Disuruh keluar sama perawatnya, " Kata adikku.Â
"Perawatnya ganti, yang ini galak! " Kata kakak saya.Â
Saya mengajak adik laki-laki saya berdiri memunggui ibu di depan pintu ruang HCU, sehingga tetap bisa melihat ibu dari kaca.Â
"Ditunggu di luar saja. Alat-alatnya sedang kami persiapkan" Kata perawat jaga, dikiranya kami keluarga pasien yang baru saja dimasukkan ruang HCU.Â
Akhirnya ada perawat lain yang mempersiapkan kami masuk.Â
"Putranya? " Tanya petugas HCU.Â