Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suatu Siang di Terminal Yogyakarta

31 Januari 2023   14:21 Diperbarui: 31 Januari 2023   14:41 1500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pak sopir, jangan berangkat dulu ya. Saya mau beli minum, jangan ditinggal! "

Ibu yang duduk di sebelahku berpesan pada pak sopir, sambil bergegas turun dari bus bumel yang sedang ngetem. 

"Eh...! " Pak sopir menjawab acuh. Duduk merenung di belakang kemudi, telaten menunggu penumpang yang bisa dihitung dengan jari. 

Aku sedang asyik membuka bekal di lunch box, sementara ibu di sebelahku sudah kembali, tapi bis belum juga berangkat. 

"Dari mana, Bu? " Tanya ibu di sebelahku yang kemudian kutahu, namanya Bu Warti. 

"Dari Madiun, " Jawabku. 

"Panjenengan dari mana? " Tanyaku balik. 

"Wonogiri, " Jawabnya. 

Lalu dia juga mengeluarkan bekalnya. Wah, enak sepertinya. Dibungkus daun jati. Membuatku kepingin saja, hehehe. 

Tak lama Bu Warti mengeluarkan ponselnya. Aihhh... Ponsel jadul. Ternyata masih ada juga, ponsel seperti itu. 

"Embah masih di terminal jogja. Ini barusan makan berkat,"katanya lagi. 

Entah yang di seberang sana ngomong apa, kelihatannya sang cucu. 

" Enggak.. nggak basi. Tadi masih hangat, kok! " Jawab Bu Warti di telepon. 

Pasti yang diceritakan bekal nasinya tadi, hihihi. Ternyata berkatan dari orang hajatan. Tadi sempat bercerita kalau dari rumah adiknya. Berarti adiknya yang punya hajad. 

Penjual kacamata hitam menawarkan dagangannya, aku menggeleng. Bu Warti juga. Tapi si pedagang berdiri saja tak juga beranjak pergi. Aku meraih gawai, dan mulai menulis. 

"Bagus nggak, Bu? Bu Warti mengambil satu kacamata dan mencobanya. 

" Cantik... Gaul.. Trendi! " Kataku sambil tertawa. Bu Warti ikut tertawa. Nenek-nenek yang ceria. Tapi kacamata itu dikembalikan ke penjualnya. 

"Pilih yang mana, Mbah? " Tanya penjualnya. 

"Tidak, pengin mencoba saja, kok! " Jawab Bu Warti santai. Aku tersenyum di balik masker. Penjual kacamata itu berlalu dengan menahan kesal. 

Derai hujan membasahi bumi, sejenak mengalirkan kesejukan di suasana panasnya terminal. Deras... Tapi cuma sebentar. Suhu kembali naik, dan udara panas, tapi bis belum juga beranjak. 

Terminal Yogyakarta mengukir banyak cerita akhir bulan pertama di tahun baru 2023. Bukan cerita akhir tahun. 

Tak lama bis beranjak. 

Aku mengobrol bersama Bu Warti. 

"Kalau Wonogiri-jogja naik bis apa, Bu? " Tanyaku. 

"Bis Purwo! "

"Lewat Solo? "

"Tidak! Lewat Wonosari! "

"Lewat perbukitan dan pantai ya, Bu? "

"Iya! Lewat goa pindul sama pantai Indrayanti! "

"Wah, berarti kalau mau piknik bisa naik bis Purwo? "

"Tapi kalau naik bis masih jauh, tidak ada angkutan! "

"Berarti kalau naik bis umum, ke lokasi wisata nya masih jauh ya, Bu? "

"Iya! " Jawab Bu Warti pendek. Tampaknya sudah mulai mengantuk. Akupun memahami, dan tidak lagi mengajak ngobrol. 

Tapi kondektur tampaknya masih mengusik kedamaian penumpang yang beberapa mulai terlelap. 

"Ongkos.. Ongkos..! " Teriaknya. 

Kulirik Bu Warti mengulurkan uang, ada 5 ribuannya. Pasti 25 ribu, sebab kalau 15 ribu terlalu sedikit, kalau 35 ribu terlalu banyak. 

Aku ikutan saja mengulurkan uang 25 ribu. Kan sama-sama turun di purworejo, hihihi.. 

Urusan ongkos beres. Tidur lagi..

"Kota.. Kota.. Don Bosco.. Don Bosco.! " Suara kondektur mengagetkanku. 

"Saya turun dulu ya, Bu! " Pamit Bu Warti. 

"Iya, Bu. Monggo. Silakan! "

Bu Warti turun, tampaknya sudah ditunggu angkot. 

Akupun meraih tas punggung yang memuat semua bawaanku.

Sebentar lagi aku juga harus turun. Bersiap agar tidak tergesa. 

"Brak!! Ada yang jatuh terlempar dari bangku di sebelah ku. 

Aku melotot kaget.

 Ponsel Bu Warti!!! 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun