Menikmati Malam Imlek 2023 di Bogowonto Culinary Center

Bulepun berminat berkunjung ke Bogowonto culinary center(dok IYeeS

Punya Cerita tentang memori kereta api? 

Kereta api adalah moda transportasi khusus yang mempunyai jalur istimewa, sehingga tidak perlu melewati lampu merah. 

Baca juga: Piknik Naik Kereta Api? Ayuukkk...

Kereta api selalu berjalan di atas relnya agar tidak tergelincir. Tapi, di Madiun ada kereta api yang dijadikan tempat kuliner. 

Tempat ini dinamai Bogowonto culinary center. Seperti apa serunya? Yuk kita kulik bareng. 

Tempat makan dalam kereta di Bogowonto culinary center (dok IYeeS) 

Baca juga: Mengulik Panoramic, Kereta yang Siap Diluncurkan PT KAI

Kebetulan, malam minggu 21 Januari 2023 berbarengan dengan malam imlek 2023.

Setelah puas menikmati Festival Kuliner Kampung Pecinan di jalan Barito, saya tak ingin melewatkan tempat kuliner yang tak kalah menarik. 

Jika di Festival Kuliner Kampung Pecinan lebih enak membungkus makanan, di tempat kuliner Bogowonto atau Bogowonto Culinary Center ini, sebaliknya. 

Tempatnya sangat nyaman untuk nongkrong atau sekedar keluar naik kereta yang dimanfaatkan sebagai tempat kuliner. 

Bogowonto culinary center adalah tempat kuliner yang memanfaatkan gerbong kereta sebagai tempat makan. 

Suasananya tertata sedemikian rupa sehingga mirip di stasiun kereta. 

Ada peron, ada bangunan security post yang antik, dan tentunya banyak kereta yang gerbongnya dipergunakan sebagai tempat menikmati kuliner. 

Sebelumnya, konsep kuliner dalam  kereta ini telah ada di lingkungan kantor PT KAI. Tepatnya di kafe Arum dalu. 

Tapi kuliner Bogowonto ini sedikit berbeda. Di samping gerbongnya lebih banyak, tempatnya lebih terbuka dan bisa menampung lebih banyak pengunjung. Baik yang sekedar jalan-jalan menikmati suasana, maupun yang suka menikmati kuliner. 

Pengunjung dan gerbong kereta di kuliner Bogowonto (dok IYeeS) 

Bogowonto Culinary Center (BCC) merupakan Tempat Kuliner yang berada dalam gerbong kereta, tapi naiknya tanpa karcis. 

Hasil kerjasama Pemkot Madiun dan PT KAI ini dinamai Bogowonto Culinary Center karena lokasinya berada di Jalan Bogowonto, Kecamatan Pandean, Kota Madiun. 

Pintu masuk kereta di kuliner Bogowonto (dok IYeeS) 

Tempat makan unik yang diresmikan bulan Desember lalu, tepatnya 26/12/2022 ini, diharapkan bisa menambah alternatif wisata kuliner di kota Madiun dan tentunya mendongkrak perekonomian warga, selanjutnya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 

Salah satu tempat menikmati kuliner di Bogowonto culinary center (dok IYeeS) 

BCC ini terlihat lebih menarik saat dikunjungi di malam hari. Kerlap kerlip lampu dan suasana syahdu menambah taste tersendiri saat menikmati berbagai kuliner yang tersedia dengan harga relatif terjangkau. 

Tempat menikmati kuliner alternatif, di luar gerbong yang tak kalah menarik (dok IYeeS) 

Tidak hanya tempat menikmati kuliner di atas kereta eksekutif yang terkesan mewah, tapi bisa diakses gratis. Tempat menikmati kuliner di luar keretapun, suasananya terasa indah dan mewah. 

Dengan nuansa putih yang mendominasi, kerlip lampu, dan meja kursi yang artistik, menikmati malam di BCC menjadi lebih unik, romantis dan menarik. 

Bangunan security pos bergaya kuno di kuliner Bogowonto (dok IYeeS) 

Bangunan security pos yang klasik  membawa kita dalam suasana jaman kolonial. 

Berasa sedang berada di Belanda dengan bentuk bangunan yang khas dan membawa memori mengembara ke masa lalu. 

"Aku mau difoto! ", kata 2 bocil ini. Tempat kuliner yang ramah anak (dok IYeeS) 

BCC juga ramah anak. Jadi tak perlu khawatir mengajak anak-anak bermain di sini, meski tetap butuh diawasi. 

" Aku mau difoto! " Dua bocil yang sedang bermain dan ikut berdiri di samping saya meminta difoto tanpa malu-malu. 

"Mau difoto? " Tanya saya. 

"Iya! "

"Boleh! "

"Eh, mau difoto! " Bocil yang laki-laki mengajak saudarinya menghadap ke arah saya. Posenya natural sekali. 

Anak sekarang memang beda. Kalau jaman saya pastilah takut dan malu-malu berbicara dengan orang asing, apalagi minta foto. 

Anak-anak yang lucu dan menggemaskan. 

Pengunjung BCC sangat beragam. Dari bapak berpeci bersama keluarganya, seorang bulepun ikut tertarik mengunjungi tempat ini. 

Beberapa keluarga berombongan juga menghabiskan malam danberjalan-jalan menyusuri gerbong kereta. 

Kulinernya beragam dan lezat. Harganyapun relatif terjangkau. 

Berpose dulu, sambil menunggu pesanan siap (dok IYeeS) 

Kita cukup memesan makanan dan langsung membayarnya, kemudian diberi nota. 

Setelah menginformasikan tempat makan yang kita pilih, kita bisa menunggu di tempat yang kita tentukan sendiri sesuai keinginan. Sambil menunggu, kita bisa berselfi ria maupun berfoto bersama keluarga. 

Pengunjung di sebelah memesan makanan dalam hotplate, sementara saya dan suami memesan kuliner kebanyakan. Lontong kikil dan nasi paru pedas yang betul-betul pedas. 

Lontong kikil, 15 k / porsi (dok IYeeS) 

Nasi paru pedas, 15 k/porsi (dok IYeeS) 

Selesai menikmati kuliner di BCC, hari mulai malam. Gerbong-gerbong mulai tutup, kamipun sudah cukup capek berwisata kuliner. 

Tadi sudah mengunjungi Festival Kuliner Kampung Pecinan, dan shalat Isya' di Masjid Agung Madiun. Lokasinya di barat alun-alun, hanya beberapa ratus meter dari BCC. 

Di alun-alun Madiun juga banyak kuliner yang bisa dinikmati. Kapan-kapan saya ulas. 

Tempat wisata murah meriah bersama keluarga (dok IYeeS) 

Pengunjung mulai berkurang, meski ada juga yang baru datang untuk menikmati keunikan dan keindahan BCC. 

Salah satu tempat wisata kuliner yang bisa memberikan perbedaan suasana. Ada aroma nostalgia sekaligus memori kereta yang tak terlupa.