Liburan akhir tahun 2022 kami terisi dengan mendoakan Ibu.Â
Selama 7 hari, kami mengadakan doa bersama dengan mengundang kelompok yasin dan tahlil. Kecuali hari ke-3 dan ke-7, diadakan kendurian. Begitulah yang biasa diadakan di tempat Ibu.Â
Kami bersepakat untuk melaksanakan selamatan sesuai tradisi yang biasa dilakukan di tempat Ibu. Karena itu kami menyerahkan pelaksanaannya pada kakak ipar yang tinggal di sini.Â
Selama 7 hari, Kakak Ipar memesan aneka kuliner untuk menjamu para tamu yang mendoakan Ibu.Â
Secara tak sengaja, hal ini membuat kami bisa berwisata kuliner setiap hari, mencicipi hidangan kuliner hasil racikan Mbak Sumi, seorang tetangga tempat kakak ipar memesan makanan.Â
Salah satu kuliner yang menarik perhatian saya adalah kupat tahu.Â
Kuliner ini relatif sederhana, tapi menarik perhatian saya. Kalau di Jawa Timur, mungkin ada tahu telur atau tahu tepo.Â
Di betawi ada ketoprak. Di bogor ada toge goreng. Di Semarang ada tahu gimbal. Dan mungkin di tempat lain ada kuliner sejenis meski sedikit berbeda.Â
Kupat tahu seringkali dianggap sebagai makanan khas Magelang, tapi pada kenyataannya, kuliner ini juga banyak dijumpai di Purworejo.Â
Mungkin seperti pecel. Pecel Madiun yang terkenal, tapi di Magetan, Ngawi, bahkan Blitar juga banyak ditemukan pecel yang lezat.Â
Begitu juga dengan kupat tahu. Penyajiannyapun berbeda-beda.
 Ada yang menambahkan ketimun, seperti pada tahu telur, ada yang menambahkan mie, seperti pada ketoprak, ada juga kupat tahu yang ditambahkan irisan kol. Ada yang menambahkan gimbal (bakwan udang), seperti pada tahu gimbal.Â
Tidak ada yang salah, atau yang kurang, karena masing-masing mempunyai ciri khas dan keunikan sendiri-sendiri.Â
Kupat tahu mbak Sumi ini, racikannya terdiri dari ketupat, tahu, tauge, brambang goreng dan sledri,kacang tanah yang ditumbuk kasar, kemudian disiram kuah. Dalam penyajiannya ditambahkan krupuk.Â
Untuk lebih jelasnya, yuk disimak resepnya.Â
Kupat Tahu
Bahan :
-Ketupat
-Tahu yang digoreng
-Tauge yang diseduh dengan air panas
- Kacang tanah, ditumbuk kasar
- Daun sledri, dicincang kasar
-Brambang goreng
-kerupuk sebagai pelengkap.Â
Bahan Kuah
- Air 500 ml
-Gula kelapa 75 gram, iris.Â
-Gula pasir 2 sendok makan
-garam 1 sendok teh
-lengkuas secukupnya
-asam Jawa sedikit saja, biar tidak terlalu asam.Â
-daun jeruk
-daun Salam
Sambal
-5 buah cabe rawit
-5 buah cabe merah
-3 siung bawang putih
Cara membuat Kuah
1. Didihkan air, masukkan semua bahan kuah.Â
2.Setelah semua bahan larut, matikan air dan saring.Â
3. Haluskan bahan sambal, siram dengan kuah yang telah disaring.Â
4. Siramkan dalam racikan kupat tahu yang terdiri dari ketupat, tahu yang telah digoreng dan diiris-iris, tauge, kacang tanah yg sdh ditumbuk kasar, daun sledri dan bawang goreng.Â
5. Nikmati bersama krupuk.Â
Kupat tahu ini rasanya manis segar, gurih, dengan sedikit rasa kacang yang lembut. Tidak terlalu pedas.Â
Kalau ingin yang pedas, sambalnya bisa dibuat menggunakan lombok rawit semua.Â
Kupat tahu ini persis seperti yang saya nikmati waktu saya masih kecil. Membuat aroma nostalgia terasa kental.Â
Masih ada kuliner lain yang menanti, seperti lontong opor, mie rebus, soto, bakso, dan mie ayam. Tapi mungkin sudah menjadi menu biasa dan sudah banyak diulas.Â
Semoga di tahun baru 2023, bisnis kuliner semakin marak dan banyak diminati. Apalagi dengan dibukanya PPKM, suasana normal akan tercipta.Â
Meski begitu, tetap waspada, dan sejauh mungkin tetap prokes. Terutama menggunakan masker.Â
Masker bermanfaat untuk menyaring kotoran yang mungkin mengotori udara dan polutan di sekitar kita.Â
Selamat menyambut hari esok. Semoga Esok lebih baik dari hari ini dan kemarin.Â
Terimakasih.Â
Semoga bermanfaat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H